Wartanusa.id – Aceh Timur | Polres Aceh Timur mengungkapkan motif kasus dugaan penipuan dan penggelapan dana dalam proses rekruitment anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang dilakukan oknum Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Julok kabupaten setempat, Jum’at (09/06/2023) sore.
Kapolres Aceh Timur AKBP Andy Rahmansyah mengatakan, bahwa kasus tersebut bermula pada pertengahan November 2022, saat pelapor yakni MY (43) warga Blang Pauh Sa Kecamatan Julok bertemu dengan tersangka AS (50) warga Desa Ujong Tunong Kecamatan Julok.
“Dari pertemuan itu, AS menawarkan kepada MY bahwa ia memiliki link (jalur) di KPU Kabupaten Aceh Timur yang bisa mengurus dan meluluskan MY, tentunya dengan syarat harus memberikan sejumlah uang yang diminta sebagai tanda jadi agar bisa diurus agar dapat lulus nantinya,” kata Kapolres, dalam konferensi pers di Mapolres setempat.
Namun ternyata, sambung Kapolres, pelapor MY tertarik dengan tawaran tersebut dan kemudian mengumpulkan 60 orang lainnya yan mengikuti seleksi rekrutment PPS untuk bisa diurus oleh AS. Bahkan untuk meyakinkan, pelaku juga menjanjikan apabila tidak lulus uang yang diberikan akan dikembalikan.
Kemudian, MY bersama 60 orang lainnya tergerak untuk memberikan uang yang diminta oleh AS dengan jumlah bervariasi antara Rp 2 juta sampai Rp3 juta, yang diserahkan secara bertahap.
“Setelah menyerahkan uang, MY dan kawan kawan tidak satupun yang lulus ujian, ditambah uang yang dijanjikan akan dikembalikan tidak diberikan oleh AS, sehingga MY membuat laporan Polisi kepada kami,” lanjut Kapolres.
Selain itu, petugas juga mengamankan barang bukti berupa dua unit handphone milik AS dan MY, beberapa lembar kwitansi pembayaran terkait pengurusan seleksi rekrutmen PPS, satu lembar print out rekening Bank BSI atas nama Sarnidam dan print out tangkapan layar (screenshot) percakapan tersangka AS dengan beberapa korbannya.
“Dari hasil penyidikan sementara, belum ada keterlibatan anggota maupun pegawai KPU Aceh Timur dan tindak pidana ini murni dengan motif ekonomi,” sebut Kapolres.
“Tersangka disangkakan melanggar Pasal 378 KUHPidana dan Pasal 372 KUHPidana dengan ancaman 4 tahun penjara, yang selanjutnya akan dilakukan penahanan di Rutan Polres Aceh Timur,” pungkas AKBP Andy Rahmansyah.