Wartanusa.id – Langsa | Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa mengukir sejarah baru karena telah berhasil mewisuda 17 Mahasiswa Program Magister/Pasca Sarjana (S2).
Selain program magister, IAIN Langsa juga mewusudakan 393 Sarjana (S1) yang dilaksanakan secara dalam jaringan (Daring). Selasa (27/10/2020).
Pada wisuda tersebut, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama RI Prof. Dr. Suyitno, M.Ag menyampaikan orasi ilimiah yang bertajuk Kerativitas Ditengah Pandemi Untuk Mewujudkan Sarjana Penggerak Masyarakat secara virtual.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembagan Kelembagaan Dr. H. Muhammad Suhaili Sufyan, MA dalam laporannya menyebutkan dari 17 Magister yang di wisuda terdiri dari, Prodi Hukum Ekonomi Syariah 3 orang, Prodi Hukum Keluarga Islam 2 orang dan Prodi Pendidikan Agama Islam 12 orang.

Sementara, 393 sarjana yang diwisuda yakni, Prodi PAI 49 orang, Prodi Bahasa Arab 14 orang, Prodi Pendidikan Matematika 34 orang, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris 33 orang, Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah 12 orang, Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini 11 orang,
Untuk Prodi Hukum Ekonomi Syariah 38 orang, Prodi Hukum Keluarga Islam 19 orang, Prodi Hukum Tatanegara Islam 14 orang, Prodi Hukum Pidana Islam 8 orang.
Kemudian Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam 17 orang, Prodi Bimbingan dan Konseling Islam 44 orang, Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir 17 orang, Prodi Perbankan Syariah 79 orang, dan Prodi Ekonomi Syariah 4 orang.
Sementara, Rektor IAIN Langsa Dr. H. Basri, MA mengatakan, momen wisuda merupakan suatu yang ditunggu-tunggu karena sebagai bukti capaian pendidikan yang menjadi sejarah dalam kehidupan seseorang.
Bagi IAIN Langsa, Prosesi wisuda secara Virtual ini merupakan momen terbaik karena dapat menunjukkan peran Perguruan Tinggi yang tiada henti dalam kondisi apa pun, termasuk kondisi Covid-19.
“Ini berarti IAIN Langsa sebagai Institusi Pendidikan Tinggi Tetap melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi dalam melahirkan sarjana yang merupakan generasi bangsa yang akan berkontribusi dalam pembangunan masyarakat dan bangsa di masa depan,” jelas Rektor.
“Meskipun, Wisuda virtual ini tentu menimbulkan ketidakpuasan bagi wisudawan dan keluarganya sebab tidak dapat merasakan suasana wisuda sebagaimana biasa.
Akan tetapi, setidaknya momen ini menjadi sejarah penting dalam perjalanan hidup yang memberi arti tersendiri bagi orang yang beriman, tentu akan bermuhasabah.
“Menjadi hamba Allah yang selalu melakukan Introspeksi dan Evaluasi terhadap diri sendiri untuk mengambil hikmah terhadap suasana ini dan dapat meningkatkan amal serta kualitas iman kita kepada Allah Subhana Wata’ala.
“Kami sangat mengharapkan kepada para sarjana jangan Berhenti untuk belajar, lanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya, S2 dan S3, dan bila tidak menempuh pendidikan formal, belajar secara non formal, ilmu sangat berguna untuk masa depan saudara para sarjana,” imbuh Rektor.












