Wartanusa.id | Penyidik KPK Novel Baswedan menerima penghargaan Perdana International Anti-Corruption Champion Foundation (PIACCF) di Putrajaya– Malaysia.(11/02)
PIACCF merupakan penghargaan Internasional bagi praktisi pemberantasan korupsi yang telah mengalami atau diancam dengan kekerasan atau dalam bentuk lain yang terkait dengan pelaksanaan tugasnya.
PIACCF digagas pada tahun 2018 sebagai respon terhadap perhatian UNODC (Kantor PBB Urusan Narkoba dan Kejahatan) akan meningkatnya kasus intimidasi atau balas dendam terhadap pegawai lembaga anti- korupsi dari berbagai negara terkait pelaksanaan tugasnya.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengucapkan terimakasih dan dukungan kepada semua pihak yang telah ikut berjuang bersama-sama dalam upaya pemberantasan Korupsi di Indonesia. Korupsi bukan hanya masalah masing-masing negara namun juga masalah masyarakat dunia.
Novel Baswedan merupakan penyidik KPK yang disiram air keras sepulang dari solat subuh berjamaah di mesjid dekat rumahnya pada 11 April 2017 lalu.
Polri sudah menetapkan 2 tersangka atas kasus Novel dan proses hukum masih berjalan.
“Kerja yang tidak mudah kedepan adalah bagaimana membangun sistem perlindungan hukum untuk penegak hukum dan penggiat anti Korupsi,” ujar Febri Diansyah Kepala Biro Hubungan Masyarakat KPK
Selain Novel penghargaan ini juga diberikan kepada almarhum Kevin Anthony Morais, penuntut pada Suruhanjaya Pencegahan Rasuah Malaysia, yang terbunuh pada tahun 2015. (FMinaldo)