Wartanusa.id – Aceh Utara | Mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM), M Yusuf alias Buraq (46) tewas ditembak sekira pukul 11.00 WIB di salah satu warung Desa Alue Ngomong, Kecamatan Tanah Luas Kabupaten Aceh Utara. Selasa (01/03/2022).
Menurut masyarakat setempat, korban dikenal orang yang baik dalam kesehariannya. Ia juga dikenal sebagai pejuang hebat dimasa Perang Aceh saat konflik.
Peristiwa penembakan terjadi di keramaian yang diduga dilakukan oleh pria berinisial AL (25) wiraswasta, warga desa setempat.
Juru Bicara KPA Wilayah Pase M. Joni melalui Media Ini mengatakan pihaknya mengutuk keras perbuatan pelaku, dan meminta pihak kepolisian segera mengusut tuntas kasus penembakan terhadap Alm. Burak.
“Kami minta kepada semua anggota KPA agar jangan bertindak anarkis, kita percayakan kepada pihak kepolisian, namun polisi harus segera menangkap pelaku,” Ujar Tgk Joni.
Dirinya mengatakan, KPA tetap menghormati upaya hukum yang dilakukan aparat kepolisian, namun pihaknya tetap mengawal kasus tersebut hingga tuntas.
“Atas nama KPA wilayah Pasee, Kami sangat merasakan kehilangan atas meninggalnya almarhum, semasa berjuang dulu beliau merupakan sosok militer yang sangat tangguh dan setelah damai beliau sangat baik ditengah masyarakat,” Ujar M. Joni.
“Kami berharap agar keluarga almarhum tetap sabar dan tabah menghadapi musibah ini, semoga almarhum menjadi penghuni surga dan kami akan mengawal kasus ini hingga selesai, pungkas joni.
Sementara Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy mengatakan pihaknya segera memburu pelaku pembunuhan yang di Gampong Alue Ngom, Kecamatan Nibong, Aceh Utara,
Ia menjelaskan, pembunuhan itu dilakukan pelaku dengan menembak kepala korban menggunakan senapan jenis soft gun dalam jarak dekat. Setelah melakukan pembunuhan, pelaku melarikan diri.
Saat ini, petugas di sudah memeriksa beberapa saksi, lapangan bukti berupa sebatang kayu, dan sepatu boots milik korban.
“Benar ada tindak pidana pembunuhan di Aceh Utara. Untuk pelaku sendiri namanya sudah kita kantongi dan dalam pengejaran,” ujarnya.
“Motif sementara adalah dendam. Tidak ada kaitan dengan organisasi atau politik tertentu,” tegas Winardy. [Barmawi]