Wartanusa.id – Aceh Tamiang | Sekretaris Jenderal Gerakan Aktivis Rakyat Aceh Tamiang (GARANG) Khairul Fadli mengatakan Pilkada Aceh Tamiang yang hanya terdapat Paslon tunggal merupakan perwujudan kemampuan integritas dan kapasitas kandidat.
“Saya kira dalam demokrasi kalau ada kelompok bersatu membangun bangsa ini atau suatu daerah tak ada salahnya. Kalau bicara kotak kosong paling ada 5-10 persen di pilkada di Indonesia itu tak ada persoalan,” kata Khairul dalam keterangan tertulisnya kepada wartanusa.id, Rabu, (04/09/2024).
Dia menilai terjadinya melawan kotak kosong dalam pemilihan suatu kepala daerah ada beberapa hal. Salah satunya calon yang diusung oleh partai atau beberapa partai tak punya strategi dan lobi politik yang kuat.
Masih kata Khairul, bahkan kotak kosong bisa menekan biaya dalam perhelatan Pilkada di suatu daerah.
“Malah anggaran minim kalau Pilkada hanya ada calon tunggal alias lawan kotak kosong,” tandas Khairul.
Pilkada adalah wujud nyata dari pembentukan demokrasi di daerah. Kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih dalam satu paslon yang dilaksanakan secara demokratis.
“Ya kalau ada goreng-menggoreng Penyelenggaraan Pilkada mengalami permasalahan ketika dalam pelaksanaannya terjadi fenomena calon tunggal, nah itu tentunya kembali lagi tentang siapa dan bagaimana teknik bermain.
“Artinya demokrasi yang utuh itu ketika masyarakat tidak dirugikan dengan keputusan-keputusan partai toh juga partai yang berkoalasi punya hak musyawarah dalam berdemokrasi sehingga kekompakan mengusung Paslon dengan cara bersatu adalah salah satu bentuk keharmonisan dalam membangun peradaban ke depan dengan menunjukan esensi dalam berkoalisasi menunjuk satu Paslon,” imbuhnya .
“Harapannya masyarakat jangan mudah terprovokasi tentang isu -isu ini, karena lawan kotak kosong ini adalah bukti kepiawaian berpolitik Paslon tersebut dalam melobi partai juga itu bukti kepemimpinan yang bisa menyatukan perbedaan, eksistensi dan kualitas yang seharusnya dibicarakan bukan lagi tentang perseteruan partai dalam berbicara kepentingan,” tutup Khairul.