Wartanusa.id – Aceh Timur | Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mempertanyakan standarisasi pengawalan terhadap narapidana yang kabur dari rumah sakit Zubir Mahmud, Aceh Timur pada Sabtu subuh (03/06/2023).
Baca : Napi Bandar Sabu di Lapas Idi Aceh Timur Kabur
“Perlu dipertanyakan sejauh apa pengawalan terhadap napi yang sedang dirawat, kenapa bisa kabur, apakah ada SOP yang tidak dijalankan,” sebut Wabendum PB PMII, Syarbetly kepada wartanusa.id, Sabtu malam, (03/06/2023).
Menurutnya kejadian tersebut aneh, bisa-bisanya napi kabur, bagaimana pengawalannya, apakah sesuai SOP?
“Bandar sabu itu meresahkan dan banyak masyarakat menjadi korban akibat ulahnya, kenapa bisa dengan mudahnya kabur saat menjalani perawatan. Kita menyesalkan pihak Lapas yang terkesan ceroboh,” ucapnya
“Sebaiknya, perlu dilakukan penyelidikan terhadap petugas yang mengawal, apakah jangan-jangan ada indikasi kesengajaan?” tukasnya heran.
Sementara itu, Kakanwilkemenkumham Aceh melalui Kepala Divisi Pemasyarakatan, Yudi Suseno menyebutkan kejadian kaburnya napi di Lapas Idi, Aceh Timur merupakan musibah.
“Musibah lagi bang, napi kabur dari RS pasca operasi tumor memanfaatkan petugas melaksanakan sholat subuh. Mohon dukungannya semoga dapat tertangkap kembali,” ucapnya.
Dalam pengawalan, sebut Kadivpas, pengawalnya ada dua orang, tidak didampingi polisi. Napi kabur saat seorang petugas sedang sholat subuh dan satu orang lagi ketiduran.