Wartanusa.com – Beberapa waktu lulu, dari pihak kubu dari Jesicca Kumala Wongso telah mendatangkan saksi ahli dari digital forensic, yang bernama Rismon Hasiholan Sianipar. Rismon sendiri adalah seorang dokter Engineering yang berasal dari Universitas Yamaguchi, di Jepang. Dari sinilah pihaknya telah menganalisa rekaman CCTV Olivier, dimana tempat tersebut merupakan tempat dari almarhumah Wayan Mirna Salihin telah diracun menggunakan sianida.
Beberapa waktu yang lalu, barang bukti tersebut sudah dianalisa oleh pihak ahli digital forensic, yaitu AKBP Muhammad Nuh. Dari sinilah, pihak dari Rismon langsung menduga, bahwa rekaman CCTV Olivier yang telah ditunjukkan beberapa waktu lalu tersebut telah dimodifikasi menggunakan system tampering. System ini merupakan salah satu cara untuk memodifikasi video dengan cara yang illegal. Jadi, teknik tampering ini biasanya kerap dilakukan untuk tujuan yang tidak bagus, karena itulah teknik ini dianggap illegal dalam dunia elektronik digital.
Berdasarkan laporan dari Rismon mengakui bahwa hasil dari analisa rekaman CCTV Olivier yang telah selesai dilakukannya tersebut memakai beberapa video dari berbagai macam tayangan TV yang telah didapatkannya secara resmi. Tayangannya tersebut didapatkannya dari tim penasihat hukum dari Jesicca secara resmi. Karena itulah, pihak jaksa penuntut umum atau JPU kemudian tidak memberikan copyan rekaman CCTV tersebut kepada pihak Jessica.
Pengujian atas rekaman CCTV café Olivier tersebut dilakukan dalam beberapa tahapan antara frame demi frame. Hal ini bertujuan untuk memperlihatkan adanya event penting dalam tayangan rekaman tersebut. Beberapa pengujian rekaman tersebut dilakukan di Kompas TV, iNews, TV One, dan juga Berita Satu TV. Dari sinilah didapatkan dengan lengkap semua aktifitas dan kejadian yang berhasil terekam pada kamera CCTV, misalnya saja seperti menggaruk bagian tangan, paha, dan juga event yang lainnya.
Bagian yang satu inilah yang dianggap sebagai sebuah tampering. Hal ini bisa dibuktikan dari perbandingan tayangan dari TV One dan juga tayangan dari Berita Satu. Jelas terlihat hasil rekamannya sangat tidak proporsional. Jari telunjuk Jessica terlihat sangat ganjal. Karena panjang jari telunjuknya hingga sampai ke bagian badan tasnya. Selain itu, Rismon juga memperlihatkan bagian punggung tangan Jessica yang ada di dalam video tersebut yang ditunjukkan dengan proyektor. Katanya, ada sebuah bentuk tangan juga sebaran jari – jari yang terlihat lebih melebar, dan panjang kukunya seperti nenek lampir.
Bisa dibilang bahwa kontur tangan terlihat layaknya milik kuku nenek lampir. Sedangkan sebaran jarinya juga tidak inheren. Bahkan panjang jarinya pun terlihat sangat tidak natural sekali. Begitulah kata Rismon dalam ungkapan analisanya. Bahkan untuk ukuran file nya pun juga berbeda dari yang dibawa kafe Olivier dengan yang dibawa oleh jaksa penuntut umum. Khususnya saat ditampilkan di tengah persidangan.