Wartanusa.id | Komisioner Komisi Kepolisian Nasional RI (Kompolnas RI), Dede Farhan Aulawi hadiri penutupan pendidikan pembentukan bintara (Diktukba) di SPN Kepolisian Daerah (Polda) Papua. Senin (02/03/2020).
Kunjungan tersebut sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, tugas Polri itu memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum dan melindungi, mengayomi serta melayani masyarakat.
Atas dasar ini Komisi Kepolisian nasional (Kompolnas) yang mengemban fungsi sebagai pengawas fungsional Kepolisian selalu berusaha secara maksimal melakukan pengawasan yang efektif dengan ruang lingkup pengawasan yang cukup luas. Semua ini dilakukan dalam rangka mewujudkan Polri yang Profesional dan Mandiri.

Upacara penutupan dipimpin Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw dan dihadiri oleh jajaran pejabat utama Polda Papua serta para undangan, seperti Danlanud, Danlanal dan yang lainnya. Termasuk para orang tua dan keluarga para bintara Polri yang dilantik pada hari tersebut.
Acara pelantikan juga dimeriahkan oleh berbagai peragaan kemahiran dan kepiawaian para lulusan SPN dalam mendemonstrasikan aneka keterampilan seperti bela diri, mountaineering, menembak balon, dan sebagainya.
Komisioner Kompolnas RI, Dede Farhan Aulawi melalui rilisnya kepada wartanusa.id mengatakan sangat bangga melihat kualifikasi keterampilan yang dimiliki oleh bintara baru yang telah digembleng selama 7 bulan di SPN Polda Papua di bawah arahan Ketua SPN Polda Papua Kombes Pol Taufik Irfan.
“Inovasi dan terobosan pendidikan yang dilakukan oleh Kepala SPN dan seluruh jajarannya sangat memuaskan, sehingga terlahir para bintara remaja Polri yang akan meneruskan estafet tanggung jawab pemeliharaan keamanan masa depan di Papua ini,” imbuh Dede.
Oleh karena itu, setelah acara selesai Dede melanjutkan kegiatan secara khusus dalam mengevaluasi pemenuhan 8 komponen standar pendidikan di SPN, seperti sertifikasi gadik, sarana prasarana, bahan ajar, kurikulum, mutu lulusan dan yang lainnya.
“Termasuk efektivitas pencapaian tujuan pendidikan Dasbhara yang berorientasi pada perubahan mind set dan peribahan perilaku, serta profesi ilmu kepolisiannya,” tambah Dede.
Sekembalinya dari Papua, Dede menjelaskan bahwa pengawasan yang dilakukan oleh Kompolnas terhadap Polri itu sangat luas sekali, misalnya dalam bidang SDM, pengawasan dimulai dari pengawasan seleksi calon anggota Polri, baik Tamtama Polri, Brigadir Polri, Akademi Kepolisian, maupun SIPSS.
Selain itu, kata Dede termasuk nantinya soal penempatan, pendidikan pengembangan, jenjang karir, dan seterusnya. Begitupun dengan bidang lainnya, baik yang terkait dengan soal anggaran, sarana prasarana maupun operasionalnya.
“Semua tentu berlandaskan pada ketentuan undang-undang dan peraturan yang terkait lainnya guna mendukung terwujudnya Polri yang promoter,” tukasnya.
Untuk mendapatkan feedback terkait mutu lulusan SPN Polda Papua, Kompolnas pun berkunjung ke Polres Jayapura Kota, Ditpolairud Polda Papua dan Polres Kerom.
“Adapun yang menjadi tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mendapatkan masukan dari para senior yang ada di satwil dan satker sebagai “user” para lulusan SPN tersebut,”
Kemudian, dikesempatan di gali berbagai hambatan atau kesulitan yang dihadapi para bintara remaja tersebut di satuannya masing-masing, agar diketahui apa-apa yang masih perlu diperbaiki dalam sistem pendidikan di SPN.
“Sehingga mutu lulusannya akan semakin meningkat dan semakin baik lagi di masa-masa yang akan datang,” pungkasnya.
Akhirnya, Dede juga selalu menyelipkan motivasi-motivasi agar seluruh anggota Polri senantiasa bekerja sebaik mungkin dengan penuh keikhlasan.
Karena menurutnya faktor motivasi menjadi faktor yang sangat penting guna menunjang prestasi belajar serta kelancaran proses belajar mengajar,” demikian tutup Dede.