Wartanusa.id – Langsa | Hari ketiga banjir masih menggenangi Pekan Seruway akibat tanggul krueng tamiang di Kecamatan Seruway jebol sejak Ahad (13/10/2024) lalu.
Hal itu akibat tingginya intensitas curah hujan di Kabupaten itu membuat krueng tamiang meluap hingga menyentuh 12 kecamatan di Pemerintah Aceh Tamiang terendam banjir.
Dimana informasi yang didapat pada hari ketiga banjir Aceh Tamiang yang mencapai ketinggian air bervariasi 50 hingga 120 centimeter itu sedikitnya 826 keluarga atau 1.521 jiwa terpaksa mengungsi.
Sementara tanggul sungai di kota Seruway yang jebol tak mampu menahan luapan dan derasnya arus air banjir tersebut telah merendam peukan kota seruway bagai lautan hingga hari ini.
Tindakan sementara Pj. Bupati Asra yang sempat turun kelokasi bersama tim telah memerintahkan perangkat kerjanya untuk mengevakuasi warga dan segera mendirikan dapur umum.
Hal ini dilakukan guna penanganan masa darurat akibat jebolnya tanggul Seruway pada Ahad (13/10/2024) siang lalu.
“Saya tinjau langsung ke lokasi, perlu segera didirikan dapur umum serta pertolongan evakuasi warga yang bertempat tinggal di sekitar tanggul yang jebol,” terangnya.
Dijelaskan, pendirian dapur umum guna memenuhi kebutuhan makanan warga yang menjadi korban bencana banjir sungai Tamiang.
“Banyak warga terutama di Pekan Seruway yang menjadi korban, Bisa kita pastikan ratusan KK tidak bisa masak di rumahnya. Jadi dapur ini bisa digunakan untuk penanganan darurat,” tegasnya.
Pantauan langsung di lokasi, air sungai bergerak sangat cepat masuk ke permukiman warga Pekan Seruway dan sekitarnya termasuk kediaman pribadi Pj. Bupati Asra yang berada di Pekan Seruway tak luput terdampak banjir.
Diperkirakan, air akan terus naik karena wilayah hulu masih terjadi hujan.
Oleh karena itu pihak pemerintah daerah sedang mengkaji untuk menaikkan status bencana banjir menjadi Tanggap Darurat Bencana, ucap Pj. Bupati Asra.