Wartanusa.com – Hari ini umat muslim di seluruh pelosok daerah di Indonesia menggelar sebuah gerakan yang dinamakan Gerakan Subuh Berjamaah 1212. Gerakan ini adalah tidak lain dan tidak bukan yakni menggalakan kembali solat subuh berjamaah di masjid-masjid terdekat. Gerakan Subuh Berjamaah 1212 ini diyakini sebagai upaya umat muslim di Indonesia menjaga ghirah (semangat) pasca gelaran aksi damai 212 lalu.

Gerakan Subuh Berjamaah ini diinisiasi oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) dengan tujuan untuk mempererat ukhuwah islamiyah antar umat muslim di Indonesia. Namun demikian banyak orang yang berpendapat bahwa aksi ini ditujukan untuk menuntut keadilan dimana ada kaitannya dengan tuntutan terhadap kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh gubernur Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Sholat Subuh Berjamaah ini sedianya memang dilakukan di beberapa masjid di kota-kota besar di Indonesia. Namun untuk pusatnya, Gerakan Subuh Berjamaah 1212 ini dilaksanakan di Kota Bandung tepatnya di Masjid PUSDAI yang berlokasi di Jl. Diponegoro 63 Bandung. Hadir pula sejumlah tokoh seperti Ketua Umum FPI, Habib Rizieq Shihab, Ustadz Bachtiar Nasir, Fahmi Salim, Nonop Hanafi, Athian Ali, Aa Gym, Ustadz Erick Yusuf dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Ustadz Erick Yusuf selaku pimpinan lembaga dakwah Ihaqi yang juga turut hadir pada kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa Gerakan Subuh Berjamaah ini murni untuk meningkatkan solidaritas dan ukhuwah islamiyah di tengah umat muslim di Indonesia.
“Tuntutan agar Ahok ditahan terlalu kecil buat kita. Ini sudah masuk pada satu hal yang sangat penting dan besar. Apa itu? Kita ingin membangkitkan ukhuwah Islamiyah, baik secara nasional maupun internasional,” ujarnya.
Dia juga berharap agar semangat 212 itu tidak lantas hilang apapun keputusan yang diambil dalam kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama saat melakukan kegiatan di Kepulauan Seribu. Ustadz Erick Yusuf pun menghimbau jika ingin memperbaiki negeri, haruslah berasal dari diri sendiri terlebih dahulu. “Intinya perbaiki diri. Kalau kita ingin memperbaiki bangsa dan negara, harus perbaiki diri dulu,” ujarnya.
Sementara itu, Gerakan Subuh Berjamaah 1212 ini juga bertepatan dengan Maulid Nabi Muhmmad SAW yang jatuh pada hari ini. Gerakan shalat subuh berjamaah menjadi salah satu tahapan meperbaiki diri sebagaimana Rasululullah pernah bersabda, “Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat Isya dan shalat Shubuh. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada dalam kedua shalat tersebut tentu mereka akan mendatanginya walau dengan merangkak. Sungguh aku bertekad untuk menyuruh orang melaksanakan shalat. Lalu shalat ditegakkan dan aku suruh ada yang mengimami orang-orang kala itu. Aku sendiri akan pergi bersama beberapa orang untuk membawa seikat kayu untuk membakar rumah orang yang tidak menghadiri shalat Jama’ah.” (HR. Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651, dari Abu Hurairah).
Hadits Rasulullah diatas mempertegas bahwa perbedaan mukminin dan munafiqin bisa dilihat dari kebiasaannya sholat subuh berjamaah. Orang-orang mukmin yang selalu berpegang teguh pada hadits nabi ini pastinya akan selalu melaksanakan solat subuh secara berjamaah. Maka dari itu Gerakan Subuh Berjamaah 1212 ini juga dapat dikatakan aksi menegakkan sunah Rasulullah dalam menyambut kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW. (as)