Menu

Mode Gelap
Seorang Kakek di Langsa Lecehkan Sembilan Bocah Pekan Ini, Pagelaran Budaya Aceh Terpusat di Kota Langsa Proyek Jalan Alue Gadeng-Alue Punti di Kecamatan Birem Bayeun Mangkrak PPA Langsa Sosialisasi Penanganan KDRT Terdampar di Aceh, 230 Etnis Rohingya Butuh Tempat Penampungan

Nasional · 6 Nov 2017 19:17 WIB ·

GEPRINDO Menyerukan Agar Rakyat Waspada Terhadap Politik Pecah Belah


 Gerprindo Perbesar

Gerprindo

Wartanusa.id – Kami menyerukan kepada rakyat Indonesia untuk tidak mudah di dipecah belah oleh pihak-pihak yang tidak kita bersatu. Kebangkitan kelompok Islam dan kelompok nasionalis pribumi merupakan momentum harus kita jaga bersama jangan sampai momentum yang sudah baik ini dihancurkan oleh pihak-pihak yang ingin menguasai Indonesia. Islam dipecah belah, dibenturkan dengan Islam, pribumi dipecah belah lagi dan juga dibenturkan dengan sesama pribumi, politik pecah belah akan selalu digunakan oleh bangsa lain agar kita terbagi menjadi kelompok-kelompok kecil sehingga kita lemah dan mudah dikalahkan.

Kekuatan asing dan Aseng bisa masuk melalui kelompok mana saja baik itu organisasi kemasyarakatan maupun organisasi keagamaan. Mereka akan terus menerus menebarkan permusuhan antar sesama anak bangsa, provokasi, isu, sehingga pada akhirnya kita akan saling curiga satu sama lain. Jika sudah demikian bangsa kita akan sulit untuk bersatu. Kita harus waspada akan hal itu agar kita tidak dijadikan alat pecah belah maupun adu domba tanpa kita sadari.

Untuk membedakan yang mana provokator yang mana bukan kita bisa menganalisa Apa dampak jika kita terprovokasi oleh ajakan seseorang atau kelompok. Apakah ajakan itu untuk mempersatukan atau malah untuk mencerai-beraikan? Kita harus belajar dari sikap para ulama besar, dalam peristiwa aksi 212 para ulama memberikan contoh yang baik yaitu sikap teguh untuk tidak terprovokasi meskipun para pendemo ditembaki gas air mata oleh aparat kepolisian. Itu tandanya para ulama mengerti akan keberadaan pihak-pihak yang menginginkan pertikaian antar sesama anak bangsa, para ulama tidak ingin bangsa Indonesia terpecah belah dan masuk dalam perangkap adu domba. Kita juga bisa melihat contoh perangkap adu domba dan pecah belah yang pernah terjadi pada peristiwa 98 dimana masyarakat diajak oleh sekelompok orang yang tidak dikenal untuk melakukan penjarahan bahkan dimunculkan sikap saling benci antara mahasiswa dengan PAM Swakarsa yang pada akhirnya terjadi kerusuhan besar yang mengakibatkan undang-undang Dasar 45 kita diamandemen ditambah lepasnya Timor Timur dari pangkuan Ibu Pertiwi.

Kami mengajak masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi apalagi jika sudah saling membenci antar sesama kelompok Islam. Jangan hanya karena satu orang pada akhirnya kita bertikai antar sesama anak bangsa. Mari kita kuatkan kembali tekad kita dan mengenali musuh kita yang sebenarnya. Siapa yang berkepentingan di lingkaran elit sana untuk terus menciptakan polemik antar masyarakat. Yang pasti koruptor masih tetap merajalela dan ada antek-antek asing aseng yang terus berupaya memperlemah negara kita dan membiarkan Indonesia dimasuki oleh Neo imperialisme dan neokolonialisme asing. Hegemoni asing dan Aseng tengah berlangsung dan mereka tidak ingin kelompok Islam dan kelompok nasionalis pribumi bersatu karena jikalau kita bersatu maka “moncong senjata” kita akan mengarah mereka yaitu para penjajah gaya baru dan para komprador nya.

Artikel ini telah dibaca 43 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

BPC HIPMI Langsa Dukung Akbar Himawan Buchari Jadi Menpora

15 September 2025 - 20:56 WIB

Antusias PANWalk, Hari Minggu Kota Langsa Diprediksi Membiru

28 Agustus 2025 - 20:19 WIB

Elaborasi IAIN Langsa dan PWI Wujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi

19 Agustus 2025 - 18:24 WIB

Wali Kota Langsa Resmikan ATM BPOM Perdana di Indonesia

4 Agustus 2025 - 14:40 WIB

1.168 PPPK Kota Langsa Dilantik, Wali Kota: Perjanjian Kerja Diperpanjang Setahun Sekali

31 Juli 2025 - 12:28 WIB

Pukat Trawl Tangkap Ikan di Selat Malaka, Yakata Desak KKP Bertindak

13 Juli 2025 - 19:51 WIB

Ilustrasi
Trending di Aceh