Wartanusa.id – Seorang pelajar yang memasuki jenjang universitas umumnya berusia 18 tahun, usia umum remaja yang baru menuntaskan pendidikan di bangku SMA. Namun, siapa sangka jika Musa Izzanari justru di terima di salah satu kampus unggulan Indonesia di usia 14 tahun?
Bukan cuma pihak kampus, dunia maya juga digegerkan dengan kecerdasan remaja yang harusnya masih duduk di bangku SMP tersebut. Namanya mendadak viral dan banyak diperbincangkan di pelbagai media. Selengkapnya tentang Musa, berikut ini adalah beberapa faktanya.
Calon mahasiswa yang butuh perhatian khusus karena usia SMP
Lolosnya Izzan dalam SBMPTN 2017 sontak saja menarik perhatian Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, Bermawi Priyatna. Menurutnya, Izzan bakal jadi mahasiswa termuda di sana, karena seharusnya usia remaja tersebut masih SMP. Menurut Bermawi sendiri, tiap dosen yang nantinya mengajar Izzan perlu memberikan perhatian khusus, sebab dari segi usia Izzan tetaplah remaja yang usianya jauh lebih muda dari teman-teman lainnya. sebenarnya, Izzan mulai mengikuti SBMPTN sejak tahun lalu, namun saat itu ia gagal masuk. Kali ini, ia mencoba lagi dan ternyata lolos. Izzan pun lolos menjadi mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Memiliki beragam diagnosis baik fisik maupun psikologis
Menurut penuturan sang ibu, Izzan merupakan remaja yang sempat menyandang banyak sekali diagnosis baik fisik maupun psikologis. Bocah tersebut memiliki alergi berat, tidak memiliki katup lambung, autism spectrum disorder, aspereger syndrom, high functioning autism, ADHD, hperactivity, Gifted, indigo dan juga GER. Oleh karena itu, Izzan menempuh pendidikan secara homeschooling di bawah bimbingan ibunya sendiri, Yanti Herawati. Hal itu karena Izzan tergolong anak berkebutuhan khusus. Meski demikian, pemahaman Izzan soal pelajaran begitu cepat.
Jenius sejak kecil tapi hanya mendapat ijazah resmi paket A, B, dan C
Tingkat kecerdasar Izzan memang tak tanggung-tanggung. Bahkan, di usianya yang masih 7 tahun, Izzan sudah memiliki kecerdasan yang bisa disamakan dengan siswa SMA kelas akhir. Namun sayangnya, di usia tersebut Izzan memiliki emosi layaknya anak berusia 4 tahun. Hingga pada tahun 2009, sang ibu berkonsultasi dengan beberapa psikolog. Dan Izzan pun dinyatakan sangat berpotensi menjadi anak jenius. Ia mendapat ijazah resmi melalui ujian paket A, B, dan C.
Dibalik anak yang berbakat, ada orangtua yang berkompeten tinggi
Perjalanan mendidik dan membesarkan Izzan selama ini sempat ditulis oleh Yanti dalam catatan Facebook. Upaya memahami anak berkebutuhan khusus hingga mengasuh Izzan hingga bertahun-tahun. Catatan tersebut akhirnya diterbitkan oleh salah satu penerbit beken di Indonesia dengan judul ‘Melihat Dunia’. Dari catatan tersebut, membuktikan bahwa di balik anak yang berbakat, ada orangtua yang berkompeten tinggi—hal tersebut yang dikemukakan oleh Andri Rizki Putra, seorang founder Yayasan Pemimpin Anak Bangsa.
Itulah sedikit fakta tentang Musa Izzanardi. Di balik kecerdasarnya, ternyata ada sosok wanita hebat yang terus mendidik dan memahami sosok Izzan yang merupakan remaja berkebutuhan khusus. Dengan ini, semoga menginspirasi para orangtua lain untuk bisa lebih mengarahkan anak-anaknya pada hal yang lebih baik.