Wartanusa.id – Langsa | Diduga sembilan staf yang terdiri dari 8 aparatur sipil negara (ASN) dan 1 tenaga kontrak karya di Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Langsa reaktif Covid-19 tidak patuhi protokol kesehatan (prokes) seperti halnya isolasi mandiri.
Informasi yang diperoleh wartanusa.id, kesembilan staf tersebut tetap melaksanakan kegiatan seperti biasa. Sementara, hasil rapid test tanggal 24 November 2020 yang dilakukan oleh Dokter dan perawat di Klinik Pratama BNN Kota Langsa hasilnya reaktif.
Penanggungjawab Klinik Pratama BNNK Langsa, dr Muhar Reza, membenarkan telah melakukan rapid test dan hasilnya kesembilan staf dinyatakan reaktif.
Kemudian, hasilnya telah kita sampaikan kepada Kepala BNNK Langsa dan menyarankan agar kesembilannya untuk di isolasi mandiri dan Kantor BNNK Langsa dilakukan sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan.
Namun, apakah mereka melakukan isolasi mandiri dan dilakukan penyemprotan disinfektan, itu kewenangan dari Kepala BNNK Langsa.
“Saya hanya sebagai dokter yang melakukan pemeriksaan dan apakah mereka ada melakukan isolasi mandiri, itu kewenangan Kepala BNNK Langsa,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BNNK Langsa, AKBP Basri, SH, MH, yang dikonfirmasi wartanusa.id Sabtu (05/12) membenarkan ada 9 pegawainya yang reaktif Covid-19 dan sudah dilakukan isolasi mandiri.
Dijelaskannya, tanggal 24 November lalu saya perintahkan untuk dilakukan rapid test dan ada sembilan orang yang reaktif.
“Atas saran dokter disuruh isolasi mandiri karena tanpa gejala dan sudah saya perintahkan untuk isolasi mandiri.”
“Lalu, dua hari kemudian dari sembilan orang itu ada yang kembali memeriksa ke laboraturium karena tidak percaya dengan hasil awal dan setelah diperiksa di laboraturium hasilnya non reaktif,” terang Basri di balik selulernya.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Kesehatan, Erizal, yang dikonfirmasi wartawan Sabtu (05/12) mengatakan belum menerima laporan terkait adanya sembilan staf di BNN Langsa yang reaktif Covid-19.