Menu

Mode Gelap
Seorang Kakek di Langsa Lecehkan Sembilan Bocah Pekan Ini, Pagelaran Budaya Aceh Terpusat di Kota Langsa Proyek Jalan Alue Gadeng-Alue Punti di Kecamatan Birem Bayeun Mangkrak PPA Langsa Sosialisasi Penanganan KDRT Terdampar di Aceh, 230 Etnis Rohingya Butuh Tempat Penampungan

Aceh · 27 Apr 2020 22:21 WIB ·

Corona dan Simalakama


 Corona dan Simalakama Perbesar

Wartanusa.id | Wabah Corona Virus Disaese 2019 (Covid-19) terus mengancam penduduk dunia. Termasuk di Aceh.

Beragam upaya telah dilakukan. Mulai pencegahan diri, hingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB), bila tak elok disebut Lockdown.

Apa nyana. Imbauan pemerintah, belum sepenuhnya diindahkan masyarakat. Social distancing maupun physical distancing, tampak tak berlaku.

Di pusat pasar. Masih ramai pengunjung berdesakan. Terlebih, berburu takjil jelang tiba waktu berbuka puasa di bulan suci Ramd 1441 H.

Anjuran pemberlakuan jam malam pun, menuai pro kontra.

Padahal, pemerintah mengambil kebijakan tak populer demi menyelamatkan rakyatnya.

Foto: Ketua PWI Langsa, Putra Zulfirman
Foto: Ketua PWI Langsa, Putra Zulfirman

Sebaliknya, bagi pelaku usaha. Jam malam, telah mereduksi pendapatannya.

Terlebih, saat bulan Ramadhan. Di mana, banyak orang sedang berburu pahala sekaligus ‘Dollar’ guna penuhi kebutuhan Idul Fitri mendatang.

Memang, dianjurkan agar tidak berpergian bila tak ada kepentingan mendesak. Namun, momentum idul fitri, tak bisa dihindarkan adanya silaturahmi antar kerabat.

Anak-anak menuntut baju baru saat lebaran. Sebagai hadiah, atas puasa sebulan penuh.

Bila usaha orangtuanya meredup. Niscaya baju baru bisa terbeli.

Lain itu, si miskin masih berkutat dengan drama sembako bahkan BLT dari dana desa.

Pembagiannya, belum menyasar kaum marginal yang memang sangat membutuhkan.

Di pulau jawa, terdapat warga meninggal akibat kelaparan. Atau bunuh diri, karna di PHK dan tak sanggup penuhi kebutuhan pangan untuk anaknya, akibat wabah Corona menyerang daerah itu.

Lain itu, seorang ibu viral di media sosial saat melawan petugas penertiban pedagang. Ibu itu kekeh untuk berjualan demi hasilkan pundi, cukupi kebutuhan hidup.

Disisi lain, berjualan dan berada di tengah keramaian sangat rentan dengan terpaparnya Corona Virus Disaese.

Namun, ibu itu nekad keluar rumah dan berjualan. Dari pada mati kelaparan berdiam diri di rumah.

Bak simalakama. Corona telah memaksa pemerintah mengambil kebijakan tak populis. Menelan pil pahit.

Menghempang virus, sekaligus menjamin perekonomian tetap berdenyut.

Kini, kembali ke individu kita dalam menyikapi. Berupaya memutus mata rantai penyebaran Covid 19 adalah hal penting.

Tapi, bekerja dan memenuhi kebutuhan hidup adalah hal yang tak kalah penting.

Mari bijak. Lindungi diri kita, keluarga dan lingkungan sekitar.

Artikel ini telah dibaca 129 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Enam Atlet Balap Sepeda Pidie Target Lolos PORA

25 November 2025 - 15:29 WIB

10 Kepala OPD Pemko Langsa di Plt-kan

25 November 2025 - 14:09 WIB

Imigrasi Langsa Ngopi Bareng Insan Pers

25 November 2025 - 13:53 WIB

Warek I IAIN Langsa: Visi adalah Janji Institusi

25 November 2025 - 13:19 WIB

HUT Korpri ke-54, Tim Voli Putra dan Putri Disdikbud Langsa Sabet Juara 1

24 November 2025 - 21:40 WIB

Plt Kadisdikbud Jeffrany foto bersama dengan tim voli putra dan putri usai memperoleh juara 1 pada HUT Korpri ke-54.

189 Pejabat Eselon II, III, IV Pemko Langsa Dilantik, Berikut Namanya

24 November 2025 - 19:09 WIB

Penandatanganan Berita Acara Pelantikan dari Wali Kota Langsa Jeffry Sentana kepada Camat Langsa Timur Andre Isvani.
Trending di Aceh