Meski posisi desa berada diperlintasan jalan negara, tapi akses jalan utama menuju ke desa mereka masih amburadul luput dari perhatian pemerintah. Akibat jalan sering berlumpur, warga setempat pernah berulang kali menanam pohon pisang diatas badan jalan sebagai bentuk protes. “Saya lihat seluruh desa yang dipinggir jalan negara dari Aceh hingga Sumatera sudah pada diaspal semua, cuma desa kami yang akses jalannya masih tanah,” sebut mantan Kadus Famili itu.
Sedangkan warga lainnya, Syamsul Bahri, Sidin dan Anto menuturkan,sejak dari zaman belum merdeka hingga sekarang kedua desa tersebut selalu tertinggal dari segi pembangunan infrastruktur seperti jalan dan sektor pertanian.
Mereka sangat mengapresiasi niat tulus Irma Suryani, dewan asal Dapil II dari Partai NasDem tersebut, yang telah menitipkan program nyata bagi desa mereka berupa pengerasan jalan. “Kami ada dengar buk Irma dari NasDem itu pernah datang reses di desa tetangga (Bukit Panjang 1). Insya Allah tahun ini setelah lebaran jalan poros ini akan dikeraskan dari Simpang Kedai Bawah sampai pondok Afdeling PTPN 1,” ujar Syamsul.












