Ciamis, wartanusa.id – Masyarakat Jawa Barat bagian Priangan Timur, termasuk Kota Banjar, sepertinya akan segera menikmati infrastruktur jalan tol yang menghubungkan Bandung-Tasikmalaya-Cilacap. Namun, tak terkecuali juga bisa terkena dampaknya.
Pembangunan jalan tol yang direncanakan dimulai tahun 2027 mendatang itu, kini sudah memasuki tahap penyiapan pembuatan analisis dampak lingkungan (Amdal).
Terkait rencana tersebut, dengan rencana akan dibangunnya jalan tol tersebut, maka lalu lintas dari Bandung-Tasik-Ciamis-Banjar akan semakin cepat. Terpenting lagi, wilayah Kota Banjar harus kena imbas menguntungkan.
Ketua Tim Konsultan PT Citra Buana Konsuliyah, LupLy Handinata, S.SI, MP diaelq sela Sosialisasi Dampak Amdal di Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis, Senin (12/01/2020) mengatakan, rencana pembangunan jalan tol tersebut masih sedang dalam pembahasan di Provinsi Jabar. Artinya masih belum fix karena baru sampai proses penyiapan Amdal.
Lupy juga menjelaskan, sesuai peta dalam dokumen Study Kelayakan Pembangunan Jalan Tol Bandung-Cilacap, rencana lokasi yang akan dilalui jalan tol di wilayah Kota Banjar adalah sebelah Utara jalan nasional, yaitu daerah Kecamatan Purwaharja dan daerah Kecamatan Langensari.
Jalan tol Bandung hingga Kota Banjar panjangnya mencapai 113,09 Kilometer. Jika sampai Kabupaten Cilacap maka panjangnya menjadi kurang lebih 180 Kilometer. Kemudian, lanjut Husen, setiap kabupaten/kota yang dilalui akan ada tol gate atau gerbang tol.
Sementara, luas lahan di wilayah Kota Banjar yang nantinya akan terkena pembangunan jalan tol mencapai 27,79 hektar, terbagi di Kecamatan Purwaharja 8,8 hektar, dan di Kecamatan Langensari 18,99 hektar luas area. Namun, sejauh ini rute atau jalur itu belum fix, sebab masih dalam asistensi Pemprov Jabar dengan pemerintah pusat.
“Di wilayah Kota Banjar, sebagaimana peta awal pun tol gate berada di lokasi Kecamatan Langensari. Tapi itu masih bisa berubah, karena kita terima baru draf. Jadi kami penting memperhitungkannya dari segala sisi atau perlu kajian lebih lanjut,” imbuhnya.
Menurut konsultan sdt Lupy, rencana jalan tol Bandung-Cilacap bagi Kota Banjar ada sisi positif dan negatifnya. Positifnya, aksesbilitas menjadi lebih mudah dan cepat, serta efesiensi distribusi barang dan orang.
Dengan begitu, maka daerah yang kena akses langsung jalan tol nantinya akan terungkit intensitas jasa dan perdagangan. Karena, lokasi yang berdekatan bisa lebih strategis mengembangkan berbagai bidang kehidupan perekonomian.
“Pembangunan tol kemungkinan baru akan dimulai pada 2027 dan beroperasi sekitar tahun 2032-2033. Terkait segala rencana tersebut, telah dilakukan pelaksanaan konsultasi publik untuk menyusun dokumennya.
“Dokumen kerangka acuan namanya dokumen kerangka acuan amda,l RKL RPL nya itu tentunya sebelum kegiatan itu, kita survei dulu untuk tim studinya udara Kemudian dari tim sosialnya turun,”pungkas Lupy. (HR-team)