Wartanusa.id – Banda Aceh | Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, resmi mengukuhkan Agus Chusaini sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh yang berlangsung di Ballroom Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Rabu, (24/09/2025).
Pengukuhan turut dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh sebelumnya, Rony Widijarto, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh, pimpinan perwakilan Kementerian/Lembaga di Aceh, unsur perbankan, serta para mitra strategis Bank Indonesia di Aceh.
Agus Chusaini bertugas sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh sejak Januari 2025 menggantikan Rony Widijarto.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, dalam sambutannya menyampaikan bahwa rotasi dan mutasi pegawai merupakan bagian dari agenda rutin tahunan Bank Indonesia.
“Hal ini merupakan amanah yang harus dijalankan dengan baik, penuh keikhlasan, dan tanggung jawab, bukan hanya kepada lembaga, tetapi juga untuk nusa dan bangsa.
“Kami berharap para pimpinan kantor perwakilan BI di daerah yang terpilih adalah pilihan terbaik untuk masing-masing wilayah. Ke depan, kami berharap Pak Agus dan Pak Rony dapat mengimplementasikan sekaligus mendiseminasikan kebijakan dari pusat dengan sebaik-baiknya,” ujar beliau.
Lebih lanjut, Destry Damayanti juga menyoroti sejumlah tantangan yang masih dihadapi oleh perekonomian Aceh. Ia menjelaskan bahwa meskipun pertumbuhan ekonomi Aceh relatif baik, namun masih diperlukan penggalian sumber-sumber pertumbuhan baru agar dapat sejajar dengan daerah lain.
“Saat ini, pertumbuhan ekonomi Aceh tercatat sebesar 4,8 persen, sedikit di bawah rata-rata pertumbuhan nasional sebesar 5,12 persen dan pertumbuhan provinsi-provinsi di Sumatera yang berada di kisaran 4,9 persen. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita bersama,” ungkap beliau.
Destry Damayanti juga menekankan pentingnya perhatian terhadap inflasi di Aceh yang tercatat sebesar 3,7%, lebih tinggi dari target nasional. “Kondisi ini tentu harus menjadi perhatian bersama untuk kita gali akar permasalahannya.
Bank Indonesia memiliki mandat utama menjaga stabilitas nilai Rupiah, termasuk pengendalian inflasi. Karena itu, sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan menjadi kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi di Aceh,” tambah beliau.
Di akhir sambutannya, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia juga menyinggung dinamika perekonomian yang dihadapi Indonesia. Ia menekankan bahwa tantangan global yang cukup besar harus diantisipasi dengan memperkuat ketahanan domestik.
“Yang paling dibutuhkan saat ini adalah bagaimana kita mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus membuka lapangan kerja baru. Inilah tantangan utama perekonomian Indonesia ke depan,” ujarnya.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tersebut menyampaikan bahwa Bank Indonesia baru saja memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 0,25% menjadi 4,75%, yang merupakan level terendah sejak tahun 2022.
Kebijakan ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kredit dan pembiayaan, sehingga aktivitas ekonomi nasional dapat bergerak lebih maju dan inklusif.
Sementara itu, Agus Chusaini menyampaikan apresiasi atas kontribusi Kepala Perwakilan sebelumnya, Rony Widijarto, yang telah memberikan dedikasi dalam memperkuat sinergi kebijakan Bank Indonesia di daerah, khususnya dalam menjaga stabilitas ekonomi Aceh.