Wartanusa.com – Baru – baru ini, Bank Indonesia telah mencatat bahwa hutang luar negeri kita sampai dengan Juli 2016 ini adalah sebesar 324,2 M USD. Tentu saja ini sangat fantastis sekali. Jumlah hutang tersebut telah tumbuh pesar hingga sebesar 6,4 % dari tahun ke tahun. Dari sinilah, berdasarkan jangka waktunya, hutang luar negeri dalam jangka pendek memang sedang menurun. Sedangkan untuk hutang luar negeri dalam jangka panjang kini semakin meningkat.
Bahkan, berdasarkan pihak kelompok peminjam, hutang ke luar negeri kabarnya semakin meningkat di bidang sector public. Sedangkan untuk hutang luar negeri dalam sector swasta kini sedang mengalami penurunan yang cukup besar. Yang pasti, berdasarkan jangka waktu asalnya, sekarang ini posisi hutang luar negeri Indonesia telah didominasi oleh hutang luar negeri dalam jangka panjang. Bahkan, berdasarkan laporan bahwa posisi hutang luar negeri jangka panjang hingga akhir juli 2016 tersebut telah mencapai 283 M USD.
Atau bila disetarakan bisa mencapai 87,3% dari jumlah hutang luar negeri atau pertumbuhan sebanyak 8 dari tahun ke tahun jauh lebih tinggi dari pertumbuhan yang terjadi pada bulan Juni 2016 yang mencapai 7,7 %. Di sisi yang lain, posisi hutang luar negeri dalam jangka pendek yang terakhir Juli 2016 tersebut telah tercatat mencapai 41,2 M USD atau sebanding dengan 12,7% dari jumlah hutang luar negeri.
Sementara itu, berdasarkan kelompok pemijam, posisi hutang luar Negeri di Indonesia kini sebagian besarnya tersusun atas hutang luar negeri dari sector swasta. Yang mana dari akhir bulan Juli 2016 yang lalu, posisi hutang luar negeri telah mencapai 164,5 M USD atau sebanyak 50,7 % dari jumlah hutang luar negeri. Sementara itu, hutang luar negeri untuk sector public kini mencapai 159,7 M USD atau sebanding dengan 49,3 % dari jumlah hutang luar negeri.
Berdasarkan sector ekonomi, pihak dari hutang luar negeri swasta di akhir Juli 2016 yyang lalu telah terkonsentrasi pada sector keuangan, pertambangan, industry pengolahan, dan juga listrik, air bersih, dan juga gas. Dari sinilah, pangsa hutang luar negeri tersebut keempat sector itu terhadap jumlah hutang luar negeri swasta telah mencapai sebanyak 75,7 %.