Wartanusa.id – Aceh | Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) terkesan lempar ‘bola’ dan membantah terkait bocornya sumur gas milik PT Medco E&P Malaka yang mengakibatkan puluhan warga harus dilarikan ke Rumah Sakit dan Puskesmas setempat.
Sebelumnya, telah diberitakan adanya permintaan Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRK Aceh Timur, H Tarmizi Daud, SE (Ta Prang) kepada BPMA untuk tanggap resiko kecelakaan yang terjadi pada perusahaan pengolahan minyak dan gas.
Ta Prang menuding bahwa kejadian kemarin, diduga BPMA tidak menjalankan fungsinya, hanya menerima laporan tanpa meninjau kondisi di lapangan.
Namun setelah dikonfirmasi, Divisi Humas dan Media BPMA Radhi Darmansyah hanya menanggapi singkat, terkesan buang badan tidak mau menanggapi.
“Silahkan ke pak adi yusfan ya. Beliau yg in charhe,” jawabnya singkat kepada wartanusa.id dikonfirmasi melalui whatsapp. Sabtu (10/04/2021).
Tak sampai disitu, wartanusa.id kembali mengkonfirmasi Adi Yusfan selaku Kepala Divisi Formalitas dan Hubungan Eksternal BPMA. Akan tetapi, ia kembali meneruskan untuk menghubungi bagian Media Relation BPMA.
“Hubungi Bu Tiara Fatimah ya, Media Relation BPMA,” jawabnya.
Terpisah, Media Relation BPMA, Tiara Fatimah yang berhasil dikonfirmasi membantah atas kebocoran sumur gas PT Medco.
“Maaf saya ralat bukan bocor sumur gas bang,” jawabnya singkat.
Diketahui, Jum’at kemarin (09/04/2021) diduga telah terjadi kebocoran dari proses pencucian sumur gas milik PT Medco E&P Malaka yang mengakibatkan puluhan warga di Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur mengalami keracunan, sesak dan pusing.