Wartanusa.id – Langsa | LSM Gadjah Puteh meminta Pemerintah Kota (Pemko) Langsa untuk serius merampungkan pembangunan perumahan relokasi untuk warga bantaran sungai.
“Warga diminta untuk pindah ke perumahan relokasi tapi pembangunan belum rampung, bagaimana itu,” ujar Direktur Eksekutif LSM Gadjah Puteh, Sayed Zahirsyah Al Mahdaly kepada wartanusa.id. Kamis (14/01/2021).
Menurutnya, sebagian besar warga bantaran sungai tergolong berpenghasilan rendah. Bagaimana mungkin mereka bisa swadaya untuk membangun kekurangan pembangunannya.
Sayed tak menampik, benar dana yang dianggarkan tidak cukup untuk membangun rumah type 36. Akan tetapi, seharusnya Pemko Langsa mencari solusi menutupi kekurangannya.

Diketahui, untuk pembangunan per unit rumah tersebut, Pemko menganggarkan tapak rumah sebesar Rp 8.000.000 dan program BSPS sebesar Rp 17.500.000 total Rp 25.500.000. “Benar tidak cukup,” papar Sayed.
“Bila perlu anggarkan lagi di tahun berjalan ini, jangan lembaga vertikal terus dikucurkan dana, sementara untuk warga yang membutuhkan di suruh swadaya, ada apa ini?” ketus Sayed bertanya.
Oleh karenanya, Sayed berharap harus ada keseriusan Pemko mencari solusi merampungkan pembangunan dimaksud.
“Jangan tutup mata dan membiarkan warga yang dibebani, dimana kondisi susah akibat covid-19 ditambah swadaya lagi, sementara banjir belum juga teratasi.”
“Hujan sebentar banjir, malah disuruh pindah, menurut informasi perumahan relokasi pun diterpa banjir. Parahnya lagi, malah disuruh swadaya untuk merampungkan pembangunan,” ujarnya lagi.
Bila perlu anggarkan bertahap dari APBK, hingga warga bisa direlokasi secara bertahap ke pemukiman baru. Jangan hanya sibuk memikirkan keindahan kota saja, pangkas anggaran yang tidak perlu dan dialihkan untuk kepentingan masyarakat miskin dan fasilitas umum lainnya.
“Jangan untuk pembangunan lembaga vertikal diplotkan anggarannya besar, tapi untuk pembangunan relokasi rumah warga bantaran disuruh swadaya,” pungkas Sayed miris.