Wartanusa.id – Langsa | Banjir pada Sabtu dan Minggu (02-03/01) kemarin mengepung sebagian gampong di Kota Langsa disebabkan beberapa faktor, salah satunya saluran air yang tak mampu menampung debit air yang terlalu tinggi.
Oleh karenanya, dibutuhkan pembangunan bendungan talut di tempat rawan banjir agar bisa membendung air yang meluap.
“Di Dusun Perumnas dan Dusun Bukit Gampong PB Seulemak salah satu daerah yang cukup parah digenangi air yang melimpah dari saluran di gampong itu,” ujar Ketua Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM) Aceh, Nasruddin. Senin (04/01/2021).
Menurutnya, terjadi penyumbatan disebabkan banyaknya sampah yang menumpuk di saluran sehingga mengakibatkan banjir. Terlihat pasca air berlalu saat dirinya melakukan observasi di lokasi banjir.

Dipaparkannya, selain membangun talut saat ini perlu kerjasama antara Pemerintah Kota Langsa, Perkebunan dan masyarakat untuk mencari solusi mengatasi banjir dadakan.
“Agar banjir tidak terulang lagi akibat intensitas curah hujan tinggi. Masyarakat diminta untuk menjaga lingkungan, salah satunya tidak membuang sampah di saluran air,” imbaunya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, saat ini satu unit excavator juga sedang melakukan pengerukan parit perbatasan Dusun Perumnas dengan lahan sawit milik PTPN I Langsa di tanah milik Nasruddin untuk normalisasi pasca banjir di daerah tersebut.
Kepala Dusun Perumnas, Irwansyah yang ditemui di lokasi mengatakan, alat berat dikerahkan untuk normalisasi tanggul saluran air di Dusun Perumnas yang berbatasan dengan lahan perkebunan PTPN I Langsa.
Menurutnya, banjir yang terjadi merupakan air limpahan dari lahan perkebunan PTPN I Langsa dan lahan perkebunan PT. Timbang Langsa yang tidak mampu di tampung saluran air, sehingga air meluap ke pemukiman warga.
“Sudah 20 tahun kawasan perumnas tidak pernah banjir, namun kemarin air menggenangi pemukiman warga, pengerjaan pengerukan untuk normalisasi ini langsung perintah Pak Wali Kota, diharapkan nantinya daerah kami tidak lagi kebanjiran akibat hujan,” tukas Irwansyah.
Hal senada juga dikatakan oleh salah seorang warga setempat, Hanafiah menyebutkan debit air dari lahan dua perkebunan sawit terlalu banyak, sehingga parit di kawasan Perumnas tidak mampu menampung dan meluap.
Sementara itu mewakili Dinas PUPR Kota Langsa, petugas lapangan Romi mengatakan, giat ini atas perintah langsung Wali Kota Langsa untuk melakukan perbaikan sejumlah saluran air termasuk pembangunan tanggul.
“Kita harapkan dengan adanya perbaikan saluran air, masyarakat disekitar ini tidak lagi kebanjiran,” tukas Romi.