Wartanusa.id – Langsa | Umat Islam di Kota Langsa kehilangan sosok pemuka agama, Ustadz Kharismatik, HM Tabri, Lc yang membuat banyak jamaahnya sedih bercampur pilu, pasalnya beliau sudah sangat banyak memeri pengetahuan dan ilmu agama bermanfaat kepada jamaahnya.
Tak elak, terutama di setiap majelis pengajian baik Ibu-ibu dan Bapak-bapak di Kota Langsa yang sering meramaikan perkumpulan saat beliau mengisi pengajian/tausiah.
Beliau, terkenal begitu luwes dengan segudang pengetahuannya, tak jarang di luar dari pengajian banyak yang menelponnya untuk meminta diberi pemahaman. Baik terkait tata cara maupun hukum yang berlaku di Agama Islam.

Dengan keluwesannya jamaah juga mengaku tak segan curhat hal pribadi kepada Almarhum.
Ustadz Tabri merupakan lulusan Universitas Cairo, Mesir. Di masa perjalanannya menjadi Ustadz, Almarhum dinilai sangat mumpuni di bidang Fiqih (hukum) Agama Islam.
Tutup usia 46 tahun asal kelahiran Kuta Binje yang menitih karir di Kementerian Agama Kota Langsa, Dosen IAIN Langsa serta sering mengisi Tausiah/Pengajian hampir di seluruh wilayah gampong di lingkungan Pemerintah Kota Langsa bahkan sampai ke luar daerah.
Tapi sungguh Allah sangat menyayanginya, Tadi pagi, dini hari sekitar pukul 02.30 Wib, almarhum lebih dulu di panggil ke Rahmatullah dalam perjalanan ke RSUD Langsa karena beberapa penyakit yang dideritanya meninggalkan seorang istri dan seorang putri dan dikebumikan di tempat pemakaman umum, Gp Teungoh, Kecamatan Langsa Kota.
Berikut komentar jamaah sesaat mendengar kepergian Almarhum ke rahmatullah,
“Beliau dinilai begitu penyejuk hati, kami sangat kehilangan sosok beliau, Semoga Allah menempatkan Almarhum di sisi_Nya. Amiiin,” ujar Ely jamaahnya pada pengajian Hidayatullah Kota Langsa.
“Saya sangat kehilangan, banyak ilmu bermanfaat yang telah diajarkannya, setiap kali di telpon untuk memberi pemahaman saya merasa puas dan mengerti. Atas kepergiannya, semoga Allah menempatkan Almarhum di tempat sebaik-baiknya tempat di sisi Allah, Amiiiiin,” ucap Nur’aini (Buk Adek), jamaah pengajian Baitul Azman sambil mengusap air matanya.
“Bagi saya, sebagian nyawa saya juga ikut menghilang atas meninggalnya sosok ustadz Kharismatik, HM Tabri, Lc,” ringkih Evi, ibu Pengajian Amanah, Gipsi.
Begitupun ibu pengajian lainnya, Icha, “Rasanya tidak bisa berkata2 kehilangan
beliau. Hampir semua catatan kajian adalah kajian beliau. Selalu detil dan sistematis. Keilmuannya luas dan bijaksana. Baru semalam pingin nanya tentang aqidah filsafat dengan beliau. Udah susun kalimat utk bertanya tentang itu. Subuh tadi diumumkan di mesjid dekat rumah beliau kembali kepada Rabbnya.. Kembali pada Rabb yang mencintai dan dicintainya.. Selamat berjumpa dengan Sang Kekasih ya ustadz kami tercinta. InsyaAllah kami menyusulmu.. Lapangkan kuburnya ya Allah,”
Fauzaruddin, SPdI, Pemuda yang aktif di kegiatan agama sangat terkesan dengan sosom almarhum, baginya cinta beliau kepada ummat terlihat nyata. Dengan pribadi keseharian nya memberi ilmu kepada siapa pun yang meminta beliau, baik dari kalangan rameja, pemuda dan orang tua.
Dai kondang ini merupakan ASN dari kementerian Agama, demi dakwahnya beliau juga keluar dari ikatan ASN sebab khawatir mengganggu dakwah beliau di sela jam dinas, banyak undagan beliau terima… kepribadian ramah, senyum, safa serta memiliki keilmuan yang sangat unik, mampu memberikan penyajian tafsir Al quran secara mendalam bahkan mampu menghipnotis jamaah dng kejadian-kejadian alam dan isinya semua telah di gambarkan dalam Al Qur’an sebagai hudal lilmuttaqin.
Kemudian, Beliau seorang Ulama dan Guru yang memiliki kepribadian yang sangat baik dan santun, walau ilmunya yang begitu luas, tetapi masih tetap menuntut ilmu melalui ulama-ulama khususnya di Aceh, beliau juga guru bagi kami di pengajian rutin KNPI,” imbuh Ketua KNPI Langsa 2015-2018, Zulfan, MH.
Lanjut Zulfan, di mata kami beliau seorang tokoh agama yang sangat kami kagumi dan kami sangat merasa kehilangan beliau. semoga Allah SWT menempatkan ulama kita di syurga-NYA,” imbuhnya.
Begitupun, saya Selaku Penulis, Mufti Ryansyah, mengaku sangat berkesan dengan sosok beliau di mulai sejak pertama mendengarkan pengajian beliau di Sekretariat KNPI Langsa.
Tak diragukan, pengetahuannya begitu luas. Begitu pula saat saya meminta orang tua saya untuk menanyakan hukum membuat kenduri Aqeqah putra ke 2 saya. Beliau memberikan pemahaman sesuai ajaran agama islam. Saya sangat berterima kasih.
“Innalillahi wainnailaihi raji’un. Selamat jalan guru, Semoga apa yg telah engkau ajarkan membekas kepada semua jamaah mu. Allah sangat menyayangimu, sehingga kau lebih dulu dipanggil_Nya. Al Fatihah.












