
Wartanusa.id – Salah satu merek roti yang baru-baru ini mendadak menjadi kontroversi terlebih di kalangan umat muslim di Indonesia, Sari Roti karena pernyataannya yang menyangkal bahwa mereka mendukung aksi damai 212 menyusul salah satu penjualnya menggratiskan seluruh roti pada hari itu. Sebagai buntut dari pernyataan Sari Roti yang dirasa tidak perlu itu, banyak yang melakukan boikot atau “jihad ekonomi” melawan Sari Roti, bahkan beberapa dari mereka yang menyatakan melakukan pemboikotan ada yang melakukan penginjakan terhadap roti-roti Sari Roti.
Namun jika anda orang yang gemar makan roti dan ingin juga melakukan pemboikotan terhadap Sari Roti, apa yang mesti anda lakukan? Mengganti roti yang biasa anda makan misalkan Sari Roti dengan merek roti lain bisa jadi alternatif. Memang ada banyak produsen roti di dalam negeri selain Sari Roti, namun kebanyakan dari mereka tidak mengumumkan bahwa perusahaannya berafiliasi dibawah partai politik atau golongan tertentu, Sari Roti misalnya.
Jika anda seorang muslim, dan anda ingin tetap memakan roti tapi khawatir roti yang anda makan sama saja dengan Sari Roti yakni berafiliasi dengan salah satu golongan tertentu, kini anda memiliki solusi yang tepat dan jelas.
Ada satu roti yang menamakan dirinya Roti Almaidah, mengacu pada Surah Al Maidah ayat 5, yang merupakan salah satu ayat yang diduga dinista oleh gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam pidatonya di Kepulauan Seribu. Dalam salah satu pidatonya dalam kunjungan kerja di Kepulauan Seribu tersebut Ahok menyinggung perasaan umat Muslim dengan kata-kata jangan mau dibohongi pakai Al-Maidah ayat 51 yang dalam tafsirannya jangan pernah memilih non-Muslim sebagai pemimpin.
Roti Almaidah secara resmi diluncurkan oleh Badan Eksekutif Daerah Muhammadiyah cabang Surabaya, Jumat pekan lalu. Ketua MEK PDM Kota Surabaya Aqib Zarnuji mengatakan bahwa tujuan dibuatnya Roti Almaidah tidak hanya untuk memberikan umat Muslim pilihan alternatif dari mengkonsumsi Sari Roti yang diboikot sebagian umat Muslim tetapi juga untuk memberikan kesempatan membuka lapangan usaha dan penyerapan tenaga kerja bagi umat Muslim.
Bukan hanya itu, Aqib juga menyatakan Muhammadiyah akan menjual saham bagi perusahaan yang ingin bergabung.
“Harganya 1 Juta rupiah per lembar saham,” ujar Aqib yang juga menambahkan bahwa pemilik saham akan mendapatkan 30 persen dari keuntungan usaha ini.
Aqih juga menambahkan Roti Almaidah juga akan dijual di toko-toko dan pusat souvenir di seluruh Surabaya.
Sehari sebelum diluncurkannya Roti Almaidah ini, Sekolah Dasar Muhammadiyah 4 di Surabaya juga melakukan pemboikotan terhadap Sari Roti dan tidak akan menjual roti Sari Roti di lingkungan sekolahnya tersebut.
(as)












