Wartanusa.id – Langsa | Aroma dugaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) mulai tercium di Pemerintahan Gampong Sungai Pauh Tanjung, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa.
Pasalnya keluarga dan perangkat Pemerintah gampong setempat terima Bantuan Sosial Tunai (BST) yang di salurkan Pemerintah untuk masyarakat yang terdampak Covid-19.
Demikian dikatakan salah seorang warga setempat yang tidak mau disebutkan identitasnya, Rabu (26/08/2020) di Langsa.
Disebutkannya, saat ini sudah ada data yang kita miliki, jadi selain kepada perangkat yang menerima bantuan, adik kandung Gechik bernama AN juga terima bantuan BST tersebut.
“Bukan hanya adik kandungnya, tuha peut dan ada warga lainnya juga yang terima bantuan lebih dari satu jenis bantuan. Seperti PKH, BPNT dan bantuan lainnya.
Dimana, apabila dilihat dari situs https://cekbansos.siks.kemsos.go.id/, bantuan yang diterima tersebut berasal dari usulan Pemerintah Daerah (Pemda). Artinya Pemda mengusulkan pasti atas dasar surat atau permohonan Gechik ke Dinas terkait,” pungkasnya.
Menurutnya, Gechik sudah sangat nepotisme dan mengabaikan aturan. “Banyak masalah di Gampong itu bang tapi belum ada yang bicara, sementara bantuan tersebut kan harusnya disalurkan ke warga lain yang berhak, bukan perangkat atau keluarga-keluarga perangkat,” sambungnya.
Dirinya berharap dengan adanya pemberitaan ini ada perhatian dari penegak hukum di Kota Langsa untuk mengusut kasus ini supaya terbuka, berjalan sesuai aturan dan masyarakat mendapatkan perhatian yang merata.
“Kita berharap jika memang Gechik dan perangkat menerima bantuan BST tersebut, agar memikirkan kepada yang memang layak dapat, karena perangkat desa sudah 2 juta gajinya terutama gaji kaur.
Selain itu, kita sangat berharap transparansi dalam segala bentuk bantuan yang ada di desa, agar masyarakat tidak salah paham. Dikarena kan tidak ada penempelan nama-nama penerima semua bantuan yang ada. Seperti kampung-kampung lain,” pungkasnya.
Terpisah, Gechik Gampong Sungai Pauh Tanjung, Muklis Saputra saat di konfirmasi wartanusa.id Rabu (02/09/2020) membenarkan hal tersebut.
“Benar, ada perangkat yang terima BST dari kantor pos, tapi itu bukan dari kita. Sementara, untuk warga dobel namanya seperti terima BST dan Bantuan Sosial non Tunai (BPNT) bantuan lainnya sudah dimusyawarahkan dan mereka mau membagikan ke warga lainnya yang membutuhkan,” jelasnya.
“Sejauh ini, ada juga seperti nama istri pak imam dan istri perangkat lainnya yang terima BST itu, tapi itu bukan pengusulan dari kami dan tidak ada yang komplain,” kilah Gechik Muklis.