Menu

Mode Gelap
Seorang Kakek di Langsa Lecehkan Sembilan Bocah Pekan Ini, Pagelaran Budaya Aceh Terpusat di Kota Langsa Proyek Jalan Alue Gadeng-Alue Punti di Kecamatan Birem Bayeun Mangkrak PPA Langsa Sosialisasi Penanganan KDRT Terdampar di Aceh, 230 Etnis Rohingya Butuh Tempat Penampungan

Tekno · 22 Feb 2017 20:23 WIB ·

Usulan Menjadikan “Buzzer” Politik Sebagai Profesi Haram Disambut Positif Presiden Jokowi


 Usulan Menjadikan “Buzzer” Politik Sebagai Profesi Haram Disambut Positif Presiden Jokowi Perbesar

Wartanusa.id  – Danhil Anzar, Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammmadiyah baru saja menggelar diskusi dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin (20/2/2017). Hasil dari diskusi tersebut adalah wacana yang disodorkan oleh Danhil Anzar atas nama pemuda Muhammadiyah mengenai fatwa haram. Kali ini yang menjadi sorotan untuk fatwa haram ini adalah para buzzer politik yang aktif di berbagai sosial media.

Fatwa haram tersebut diklaim terpaksa diajukan setelah melihat bagaimana banyaknya sumber berita hoax dari para buzzer tersebut. Mereka ini dianggap sebagai sosok dalang-dalang dibalik layar atas kisruhnya suasana politik tanah air pada saat ini. Inilah mengapa Danhil Anzar mengusulkan adanya langkah tegas untuk menghentikan para buzzer tersebut.

“Hoax-hoax yang saat ini ramai dan membuat bising negeri ini itu asalnya dari buzzer-buzzer politik ini, atau saya sering sebutnya para produsen tuyul-tuyul medsos,” kata dia, Senin (20/2/2017), usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Buzzer adalah sosok-sosok di dunia maya dengan banyak “pengikut” yang menjadikan opini dan pendapat mereka seringkali berkembang luas di kalangan “pengikut”nya. Sayangnya banyak sekali buzzer ini bukannya menggunakan suara mereka untuk menyebarkan hal positif, mereka justru menyebarkan hal-hal negatif. Salah satunya berita hoax yang seakan mengadu domba masyarakat Indonesia dengan isu politik.

Ketika menyampaikan ide untuk fatwa haram tersebut, Danhil Anzar menyebut Presiden Joko Widodo menyambut positif. Ide tersebut pun dianggap sejalan dengan gerakan dan rencana pemerintah untuk memberantas hoax di media sosial untuk saat ini.

“Pak Jokowi bersepakat, ‘Wah itu bagus sekali’, beliau sampaikan. Beliau berterima kasih kepada Pemuda Muhammadiyah bila kemudian fatwa itu dibuat oleh Muhammadiyah,” Dahnil menuturkan.

Meski sudah mendapat tanda positif, Danhil Anzar mengaku akan kembali menyuarakan ide tersebut sekali lagi di Tanwir PP Muhammadiyah yang digelar di Ambon pada Jumat (24/2/2017) mendatang.

“Di Tanwir Muhammadiyah yang juga akan dihadiri oleh Pak Jokowi itu, kami Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah akan meminta fatwa haram buzzer politik,” Danhil menjelaskan.

Artikel ini telah dibaca 92 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

5 Rekomendasi Laptop Asus Kualitas Baik dan Menjadi Favorite Item di Tahun 2021

14 Agustus 2021 - 07:23 WIB

Rekomendasi Laptop Asus Kualitas Baik

Pentingnya Menggunakan Paket Kuota Keluarga

17 Mei 2021 - 05:50 WIB

kuota keluarga xl

Review dan Spesifikasi Rog Phone

22 Desember 2020 - 04:45 WIB

Rekomendasi Aplikasi Streaming Film Terbaik

30 Agustus 2020 - 21:47 WIB

Layanan TELEPATI dari BPN Bener Meriah

7 Juni 2020 - 02:35 WIB

Kelebihan Jika Menggunakan Kartu Three

29 April 2020 - 20:01 WIB

Trending di Lifestyle