Wartanusa.id – Sejumlah elemen sipil yang terdiri dari LSM, Ormas, OKP serta kalangan wartawan di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang akan menggelar acara nonton bareng (nobar) film G30S/PKI.
“Rencananya, acara nobar Film G30S PKI di tamiang ini akan kita gelar di Lapangan Tribun Kantor Bupati Aceh Tamiang pada tanggal 30 September pukul 20.00 WIB. Surat ke Polres Aceh Tamiang juga sudah kami kirim terkait pemberitahuan tentang adanya kegiatan nonton bareng ini,” demikian dikatakan Direktur Eksekutif DPP LSM Gadjah Puteh Sayed Zahirsyah Almahdaly kepada wartanusa.id, Senin (25/9) di Karang Baru.
“Nobar film G30S PKI ini bertujuan untuk mengingatkan kita dan generasi penerus tentang sejarah kelam pengkhianatan yang dilakukan oleh PKI terhadap NKRI puluhan tahun silam. Sehingga mencegah tumbuh dan berkembangnya embrio komunis di Indonesia khususnya di Bumi Muda Sedia” lanjutnya.
“Kita sebagai rakyat Indonesia harus bahu-membahu dan memastikan tidak ada tempat sejengkalpun bagi ideologi apapun selain Pancasila di negara Indonesia tercinta ini,” tegas Sayed.
Menurutnya, dengan melihat kembali film kekejaman PKI tidak ditayangkan sejak 2008 silam ini, akan menggugah dan mengingatkan kita untuk selalu waspada terhadap gerak-gerik kebangkitan ideologi komunis.
“Acara ini merupakan acara bersama, tidak ada unsur apapun di acara ini, apalagi unsur politik. Kebetulan saya selaku Direktur LSM Gadjah Puteh yang pertama menginisiasi kegiatan ini.” ujar Sayed sembari mengatakan, siapa saja silahkan melibatkan diri untuk mensukseskan nobar film G30S PKI di Aceh tamiang ini.
“Bagi masyarakat Aceh Tamiang, mari kita ramaikan Lapangan Tribun Kantor Bupati Aceh Tamiang untuk nonton bersama film pengkhiatan G30S/PKI,” himbaunya.
Gagasan Brilian dari Jendral Gatot
Sayed juga menjelaskan, Gagasan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang menyerukan seluruh rakyat Indonesia untuk nobar film G30S/PKI merupakan langkah yang tepat dan brillian. Dengan digelarnya nobar film G30S/PKI ini membuat simpatisan PKI mulai kepanasan.
“Siapa yang tidak suka dan melarang pemutaran film tersebut, berarti patut diduga mereka berpaham komunis. Sehingga mereka kepanasan dan kejang-kejang melihat antusias masyarakat untuk ikut menyaksikan nobar film G30S/PKI itu”.
Lebih lanjut Sayed mengatakan, “para simpatisan PKI langsung keluar dari sarangnya dan membuka topeng yang dikenakan selama ini. Berbagai upaya akan dilakukan untuk menyerang orang-orang yang mendukung pemutaran film Pengkhianatan G30S/PKI tersebut,” tandasnya kepada Wartanusa.id saat diskusi tentang acara Nobar Film G30S/PKI di Aceh Tamiang yang akan di adakan pada 30 September nanti.