Menu

Mode Gelap
Seorang Kakek di Langsa Lecehkan Sembilan Bocah Pekan Ini, Pagelaran Budaya Aceh Terpusat di Kota Langsa Proyek Jalan Alue Gadeng-Alue Punti di Kecamatan Birem Bayeun Mangkrak PPA Langsa Sosialisasi Penanganan KDRT Terdampar di Aceh, 230 Etnis Rohingya Butuh Tempat Penampungan

Aceh · 21 Sep 2020 17:49 WIB ·

Mak Atan, Setengah Abad Jadi Tukang Pangkas dan Jurus Ampuh Pembebas Hukuman Guru Sekolah Darinya


 Mak Atan, Setengah Abad Jadi Tukang Pangkas dan Jurus Ampuh Pembebas Hukuman Guru Sekolah Darinya Perbesar

Simeulue | Hatan (75) atau lebih dikenal dengan nama Mak Atan. Dapat dipastikan anak-anak Sinabang, ibukota Kabupaten Simeulue yang kelahirannya pada tahun delapan puluhan mengenal sosok yang berprofesi sebagai tukang pangkas rambut keliling ini.

Sosok yang berperawakan tinggi ini tinggal di Desa Suka Karya, Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue itu hampir setengah abad atau sejak tahun 1971 menekuni pekerjaan menjadi pemotong rambut di seputaran ibukota kabupaten kepulauan itu.

Tak banyak peralatan canggih yang digunakan saat menjalani profesinya. Hanya gunting, silet, kain pelindung agar tidak terkena rambut, handuk, bedak bayi, sisir, serta sebuah kursi plastik sederhana yang selalu dibawa saat berkeliling menyusuri setiap lorong di ibukota dengan mengayuh sepeda tua miliknya.

Namun jangan salah, kualitas dan tingkat kebersihan yang dihasilkan dari pangkas bapak beranak tujuh ini tidak kalah dengan tempat pangkas rambut yang menggunakan alat moderen saat ini.

Selain itu, harga yang ditawarkan juga cukup ekonomis dibandingkan dengan harga pangkas di tempat lain di Simeulue. Perkepala Mak Atan hanya dibayar secara paspul (Pas sepuluh ribu), atau Rp 10.000 baik itu anak-anak maupun dewasa tidak berbeda meski tempatnya jauh.

“Mak Atan berikan harga itu, sama saja Mak Atan tolong mereka, mereka bantu Mak Atan,” begitu dikatakan Mak Atan, saat ditemui di rumahnya, Senin, 21 September 2020.

Sejak dulu hingga kini, harga pangkas Mak Atan menjadi ucapan terkenal di kalangan masyarakat Sinabang. Misalnya, Pas Tigora (Pas Tiga Ratus rupiah), Pas Ampera ( Pas Ampek Ratus Rupiah), Pas Limran (Pas Lima Ratus Rupiah), Pasaribu (Pas Seribu Rupiah) dan terakhir Paspul (Pas Sepuluh Ribu Rupiah) yang hingga kini harga itu masih dipertahankan oleh Mak Atan.

Ada satu ciri khas dan menjadi jurus ampuh pembebas anak sekolah dari hukuman guru yang selalu dilakukan Mak Atan apabila memotong rambut anak-anak yang masih berusia sekolah. Baik itu, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), bahkan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA).

Potongan rambut pendek, rapi, bersih ala militer, menjadi ciri khas yang diberikan Mak Atan sejak dulu hingga saat ini.

Alasannya cukup sederhana, apabila rambut anak-anak di potong pendek dan rapi akan membuat anak itu nyaman dalam belajar dan tidak acak-acakan.

“Kalau anak sekolah itu rambutnya harus rapi, bersih, agar saat belajar lebih tenang dan fokus,” terang Mak Atan.

Menurut Mak Atan, rambut yang rapi pada anak sekolah itu menjadi cerminan sebagai seorang pelajar. Selain itu, potongan rambut seperti itu akan membebaskan anak dari hukuman dari guru sekolah ditempat ia belajar.

“Guru sekolah akan senang melihat kalau anak rambutnya rapi. Tapi kalau rambutnya panjang dan banyak gaya, guru sekolah juga dipastikan kurang suka, dan bisa-bisa anak mendapatkan hukuman,” ucap Mak Atan.

Disampaikan Mak Atan, hasil pangkas ya tiap hari tidak menentu. Mulai dari Rp 30 ribu hingga Rp 100.000 perhari.

“Dari hasil pangkas, saya dapat menyekolahkan anaknya hingga ke perguruan tinggi. Saat ini ada yang sekolah maritim, ada yang sudah bekerja menjadi perawat di rumah sakit, dan juga ada yang menjadi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di lingkungan Pemerintah Simeulue,” jelas Mak Atan.

Potongan rambut khas yang dihasilkan Mak Atan, diakui sejumlah orang yang pernah mendapat ‘servis’ dari bapak turunan Aceh Sumatra Barat itu.

Bastian Panther, contohnya. Pria yang saat ini bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kabupaten Simeulue itu. Mengaku Mak Atan itu sebagai langganan tempat ia memangkas rambut.

Dituturkan Bastian Panther, selain pekerjaannya bagus, juga ada nasehat-nasehat baik yang disampaikan Mak Atan saat sedang memangkas.

“Sudah puluhan tahun saya berlangganan pangkas sama Mak Atan itu, sejak saya kecil hingga saat ini saya masih pangkas sama beliau. Selain murah, Mak Atan juga cukup ramah saat menjalankan tugasnya. Selain itu Mak Atan juga sering memberikan nasehat pada kita saat sedang pangkas. Seperti jangan kelahik-kelahik dan hormati orang tua. Itu satu nasehat yang hingga saat ini saya ingat,” tutur Bastian Panther.

Menurut Bastian, memang tidak banyak pilihan kalau kita potong rambut sama Mak Atan itu, apalagi dulu saat masih sekolah. Satu potongan rambut Primus Panji Melenium, satu lagi rambut cepak ala militer.

Potongan rambut yang dihasilkan Mak Atan tergolong sangat rapi dan bersih. Selain itu Mak Atan juga cukup menjaga kebersihan peralatan pangkasnya.

“Semoga Mak Atan ini tetap sehat, dan mendapatkan banyak rezeki dari Allah SWT. Pertahankan pangkas pendek dan rapi pada anak sekolah, semoga ini menjadi jurus ampuh pembebas anak dari hukuman guru karena berambut panjang,” harap Bastian Panther.(AI)

Artikel ini telah dibaca 103 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Prostitusi Anak Bawah Umur Marak Di Kota Langsa

28 Maret 2024 - 00:38 WIB

Ratusan Photograper Hunting di Hutan Kota Langsa

22 Maret 2024 - 03:25 WIB

Komisi A DPRD Sumut Sambangi KIP Langsa Bahas Persiapan Pilkada 2024

21 Maret 2024 - 15:58 WIB

Seorang Ayah di Aceh Timur Cabuli Anak Kandung Hingga Melahirkan, Kini Mendekam di Sel

21 Maret 2024 - 14:54 WIB

Matang Seulimeng Panen Perdana Padi Ketahanan Pangan

21 Maret 2024 - 14:45 WIB

Pj Wali Kota Langsa Syaridin dan Gechik Gampong Matang Seulimeng, Jufriadi potong padi program ketahanan pangan.

Polres Langsa Ciduk Dua Kurir beserta 2,1 Kg Sabu

20 Maret 2024 - 16:26 WIB

Trending di Aceh