Wartanusa.id – Laga antara Liverpool dan Hull City pada pekan lalu berlangsung panas. Bukan hanya yang terjadi di lapangan hijau. Liverpool yang menjalani laga tandang benar-benar mengalami tekanan berat sejak awal pertandingan. Hal yang sama sekali tak terduga sebenarnya, mengingat Hull City bisa dibilang salah satu tim “lemah” di kompetisi Liga Premier Inggris.
Sedangkan di sisi lain, Liverpool sempat meraih masa-masa manis di awal musim. Tim tersebut sempat mendapat kemenangan hingga bisa merangkak masuk ke peringkat tiga besar klasemen sementara musim 2016/17. Namun di tahun 2017 ini, tim the Reds justru terus menunjukan penurunan dari segi permainan.
Tak hanya mengenai kualitas yang mengalami penurunan, nampak bagaimana Liverpool pun perlahan-lahan mengalami penurunan rangking di klasemen. Hingga saat ini, tim Anfield harus puas berada di posisi peringkat 5.
Kekalahan demi kekalahan dirasakan oleh Liverpool sepanjang awal tahun 2017. Bahkan tim ini hanya satu kali saja merasakan kemenangan. Dan ini lah yang akhirnya menjadi alasan mengapa Jurgen Klopp meluapkan rasa marahnya ketika Liverpool lagi-lagi, dikalahkan oleh Hull City pada pertandingan pekan lalu.
Menghadapi wartawan dalam konferensi pers jelang pertandingan atas Tottenham Hotspurs, mantan pelatih Borrusia Dortmund tersebut mengungkap alasan kemarahannya di pinggir lapangan pada laga kala itu. Pelatih ini pun tak kuasa menyebut rasa kekecewaannya.
“Kami terbang ke sana, bermalam di hotel, itu semua tentang bagaimana kami bersiap. Segalanya sempurna, lalu kalian memainkan sepakbola yang semacam ini,” tukas Klopp, mengeluhkan sikap pasukannya di laga Hull.
“Ini tanggungjawab saya, tapi itu bukan berarti saya tidak boleh marah. Saya bisa marah pada diri saya, pada segalanya. Itulah yang terjadi. Kemudian, Anda menyaksikan pertandingan itu lagi. Anda melihatnya kembali dan tampak jelas di mana kesalahannya.”
“Alasan kenapa kami keliru tidak selalu jelas, tapi terkadang tidak penting mempertanyakan kenapa Anda salah. Anda hanya harus memperbaikinya segera. Kami tidak punya waktu untuk selalu menyaksikan kembali laga itu dan berkata, ‘mungkin inilah alasannya’,” tegas Klopp.