Wartanusa.id – Langsa | Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Langsa layangkan klarifikasi setelah pemberitaan terkait retaknya saluran irigasi di Gampong Buket Meutuah, Kecamatan Langsa Timur. Jum’at (15/01).
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bidang PG Dinas PUPR Kota Langsa, Rahmat Fauzi, ST yang sebelumnya telah dikonfirmasi dalam siaran persnya mengatakan bahwa:
Pertama, Pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi D. I. Buket Meutuah (DAK Tahun 2020) ini dengan rekanan pelaksana PT. Desa Maju Indonesia berdasarkan Surat Perjanjian Nomor : 07/SP/DAK/PG-PUPR/VIII/2020 tanggal 4 Agustus 2020 dan Addendum Surat Perjanjian Nomor : 07.1/ADD/SP/DAK/PG-PUPR /VIII/2020 tanggal 24 Agustus 2020 dengan nilai kontrak Rp. 3.264.883.372,30. Pekerjaan ini direncanakan oleh CV. Aljabar Engineering Consultant dan dibawah pengawasan CV. Beuna Engineering Consultant.
Kedua, Pekerjaan ini melingkupi pekerjaan Penyelenggaraan K3, Pekerjaan Persiapan, Pekerjaan Saluran Type A, Pekerjaan Saluran Type B, Pekerjaan Saluran Type C, Pekerjaan Rehab Pintu Air dan Pekerjaan Akhir. Pekerjaan ini dengan jangka
pelaksanaan 120 hari kalender, dimulai tanggal 5 Agustus 2020 dan selesai tanggal 3 Desember 2020.
Ketiga, mengenai pemberitaan oleh media online tentang retak dinding saluran di saluran type A pada pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Buket Meutuah perlu saya jelaskan bahwa hasil pantauan saya di lapangan telah terjadi retak rambut di acian. Retak rambut yang terjadi merupakan susut material beton akibat adanya pergeseran tanah sawah yang labil di belakang dinding saluran.
Keempat, Pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Buket Meutuah ini masih dalam masa pemeliharaan oleh rekanan pelaksana.
Terakhir, PPK sudah memerintahkan kepada rekanan pelaksana (PT. Desa Maju Indonesia) untuk memperbaiki retak rambut tersebut. Dan dalam minggu ini sedang diperbaiki oleh rekanan pelaksana.
Sebelumnya, pantauan wartawan dibeberapa titik terdapat keretakan pada dinding pekerjaan tersebut. Bahkan dinding saluran terlihat tidak menyatu dengan lantai dasar. Diduga akibat pihak pelaksana tidak bekerja sesuai spesifikasi teknik sehingga mutu beton berkurang.
Salah seorang petani Gampong Buket Meutuah yang enggan namanya disebutkan saat ditemui di lokasi, Rabu (13/01/2021) mengatakan bahwa kemungkinan proyek tersebut tidak bertahan lama.
“Proyek Irigasi di Gampong Buket Meutuah dan Matang Cengai, Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa yang baru satu bulan selesai dikerjakan tersebut kemungkinan tidak bertahan lama,” ujarnya.
Menurutnya, pembangunan jaringan irigasi itu dikerjakan asal jadi, sehingga tidak dapat dimanfaatkan masyarakat khususnya para petani.
“Ya mungkin kwalitas mutu beton dinding saluran itu tidak semua dengan spesifikasi teknik, sehingga hasilnya begini pak,” ungkapnya.
Terpisah, Geuchik Buket Meutuah, Yasir saat dikonfirmasi melalui telepon seluler membenarkan adanya keretakan dibeberapa titik pembangunan proyek tersebut.
“Memang ada keretakan pada dinding saluran dibeberapa titik. Kontraktor sebelum melaksanakan pekerjaan tersebut memang ada melapor ke saya, tetapi waktu selesai pengerjaannya mereka tidak memberi tahu saya,” kata Yasir.
“Pihak pelaksana sudah melakukan perbaikan, namun keretakan yang ditambal tersebut masih jelas terlihat,” imbuhnya.
Discussion about this post