Wartanusa.id – Langsa | Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Aceh bersama dengan Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA) dan Bank Aceh Syariah (BAS) melakukan uji coba implementasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai metode pembayaran tiket masuk Museum Tsunami. Kamis (04/04/2024).
Implementasi ini merupakan komitmen bersama dari BPKA, BAS, dan KPwBI Provinsi Aceh untuk mempercepat digitalisasi di sektor pendapatan daerah.
Per Semester II 2023, berdasarkan nilai Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (IETPD) Provinsi Aceh telah menjadi salah satu Pemerintah Daerah yang masuk pada kategori Digital.
Hal ini merupakan buah kerja sama dari berbagai pihak dalam mengelektronifikasi transaksi di Provinsi Aceh. Sebelumnya di tahun 2023 telah terdapat beberapa sektor yang menerapkan pembayaran retribusi/pajak secara non tunai, salah satunya adalah Dinas Perhubungan Aceh yang mewajibkan pembayaran non tunai di pintu masuk Pelabuhan Ulee Lheue.
Tidak hanya Pelabuhan Ulee Lheue, terdapat 5 Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) yang ditargetkan dapat mengimplementasikan sistem pembayaran non tunai di tahun 2024, yaitu Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar).
Museum Tsunami sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Disbudpar Aceh menjadi piloting pertama yang menerapkan QRIS sebagai metode pembayaran tiket masuk. Setelah sukses dilakukan uji coba, penggunaan QRIS pada sistem pembelian tiket Museum Tsunami ditargetkan dapat diimplementasikan dengan lancar di musim libur lebaran 2024.
Hal ini dilakukan untuk menjaga momentum ramainya masyarakat yang mengunjungi Museum Tsunami di musim libur lebaran.
Tidak hanya mempermudah masyarakat melalui kanal pembelian tiket masuk, Museum Tsunami juga bersiap menghadapi musim libur lebaran dengan menggelar pameran baru mengenai gajah. Gajah sendiri memiliki peran penting saat Tsunami Aceh.
Saat kendaraan berat tidak mampu melintas medan yang sangat berantakan, gajah memiliki peranan dalam membersihkan area setelah tragedi tsunami.
Seluruh hal ini merupakan bentuk persiapan Pemerintah Aceh dalam menyambut seluruh tamu Pekan Olah Raga Nasional (PON) pada bulan September nanti.
Ke depannya masyarakat dari luar daerah Aceh yang telah terbiasa menggunakan pembayaran non tunai dapat terfasilitasi dengan baik di Provinsi Aceh.
Pada kesempatan ini, Kepala Tim Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran KPwBI Provinsi Aceh, Rachmat Ryanto menyampaikan bahwa kedepannya penggunaan QRIS diharapkan tidak hanya digunakan pada pembelian tiket masuk, tapi juga dapat diimplementasikan di sektor penerimaan lainnya di kawasan Museum Tsunami seperti penerimaan dari Parkir, dan penjualan souvenir.
KPwBI Provinsi Aceh juga siap mendukung implementasi QRIS dengan berbagai program promosi yang dapat diberikan kepada masyarakat yang membeli tiket masuk menggunakan QRIS.