Wartanusa.id – Kebanyakan aplikasi kencan mencocokkan penggunanya dengan hal-hal yang mereka sukai, tetapi aplikasi kencan yang satu ini bisa dibilang anti-mainstream dan sangat unik. Hater, begitulah nama aplikasi kencan baru yang mempertemukan orang yang tengah mencari pasangan dengan mencocokan ketidaksukaan mereka.
Pendiri dari aplikasi Hater, Brendan Alper, yang juga seorang komedian awalnya membuat aplikasi ini hanya sekedar bahan candaan. Tapi semakin dia berpikir mengenai aplikasi tersebut, dirinya semakin yakin bahwa ini akan menjadi aplikasi kencan yang menarik bagi kehidupan nyata.
Dirinya semakin yakin setelah ia menemukan studi ilmiah yang membenarkan intuisi dan semakin berkeinginan untuk membuatnya. Aplikasi Hater pun mulai diuji sejak Desember 2016 lalu dan akan mulai tersedia di Google Play Store dan iOS App Store mulai tanggal 8 Februari.

Aplikasi ini menggunakan algoritma yang mirip dengan aplikasi kencan lainnya seperti Tinder atau Bumble, namun bukannya menswap orang yang tidak anda sukai, melainkan menswap (menggeser) topic yang dibenci. Pengguna dengan mudah menentukan apa yang mereka benci. Kemudian Hater akan menemukan pasangan potensial berdasarkan lokasi pengguna dan hal-hal yang pengguna benci.
Satu hal yang Alper dan timnya tidak ingin lakukan adalah menjadikan aplikasi hater sebagai alat untuk orang berperilaku negative dan memastikan bahwa tidak ada topic yang kurang pantas dipublikasikan di aplikasi Hater.
“Hater dibuat bukan untuk ujaran kebencian (hate speech), kefanatikan atau kebencian terhadap ras, agama, ataupun yang berbau seks,” tulis Hater dalam pedoman layanan dan penggunaan mereka.
“Tim kami akan dengan hati-hati memoderasi topik dan kami memiliki kebijakan yang ketat bagi siapa saja yang melanggar pedoman kami,” sambungnya.
Jika ditanya sejauh ini ada berapa banyak topik yang telah dibuat, Alper mengatakan sejauh ini sudah ada 2000 topik. Diantara 2000 lebih topic yang sudah dimuat di aplikasi Hater, Alper mengatakan ada tiga topik yang paling diminati untuk dibenci para pengguna yakni pemilihan presiden tahun lalu, pejalan kaki yang lamban, dan perontok rambut. Duh ada-ada saja ya
(as)













