Menu

Mode Gelap
Seorang Kakek di Langsa Lecehkan Sembilan Bocah Pekan Ini, Pagelaran Budaya Aceh Terpusat di Kota Langsa Proyek Jalan Alue Gadeng-Alue Punti di Kecamatan Birem Bayeun Mangkrak PPA Langsa Sosialisasi Penanganan KDRT Terdampar di Aceh, 230 Etnis Rohingya Butuh Tempat Penampungan

Headlines · 21 Jun 2018 02:16 WIB ·

Tim Pencari Fakta PWI Terhadap Kasus Tewasnya Wartawan Dituding Dibiayai Pengusaha Hitam


 Tim Pencari Fakta PWI Terhadap Kasus Tewasnya Wartawan Dituding Dibiayai Pengusaha Hitam Perbesar

Jakarta – Tim Pencari Fakta (TPF) yang diawaki oleh Persatuan Wartawan Indonesia dalam menelisik kasus tewasnya Mohamad Yusuf, wartawan Sinar Pagi Baru yang tewas di tahanan Polres Kali Baru, Kalimantan Selatan, dituding dibiayai oleh pengusaha hitam Haji Isam..

“Endingnya mudah ditebak, PWI akan mengeluarkan pernyataan bahwa almarhum meninggal secara wajar,” ungkap Wilson Lalengke, Ketua Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) dalam WA-nya di grup Menggugat Dewan Pers, malam ini sekitar 10.30 WIB.

Menurut dia, aroma tidak sedap itu mencuat, berdasar informasi yang diperolehnya, dua hari setelah meninggalnya Mohammad Yusuf, ratusan wartawan di Kalsel “pesta pora” di rumah Gubernur.

“Walau tema acara buka puasa bersama, tapi H. Isam bagi-bagi ampau,” ungkapnya. Dia menyebut, wartawan junior dan kroco menerima ampau sebesar Rp 500 ribu. Sedang Pemred maupun owner media mencapai belasan juta.

“Maksudnya apa itu? Tak masuk dalam nalar saya,” tulisnya di WA, seraya menyebut para wartawan itu robot tanpa hati, para begundal Haji Isam.

“Kawannya tewas di penjara, eh, malah mereka berbahagia dibagi THR oleh simafioso itu,” sambungnya penuh emosional.

Lagi-lagi Wilson menyebut mereka gerombolan pecundang gila. “Semua wartawan di sana penakut, penjilat pantat Isam,” ujarnya.

Wilson juga meminta hati-hati terhadap manuver PWI yang dinilainya pengkhianat pers. “Waspada dan siapkan semangat perlawanan,” pintanya kepada jajaran pers yang tidak tercatat pada PWI dan Dewan Pers.

Apalagi, tambahnya, mendiang Mohammad Yusuf tidak tercatat sebagai anggota PWI, yang selalu dicibir dan dianggap sebelah mata sebagai wartawan abal-abal.

“Lho kok, tiba-tiba mereka peduli menelisik kematian almarhum dengan membentuk TPF,” ujar Wilson.

Begitupun Ketua Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia (IPJI), Taufiq Rachman SH, Ssos, juga mensinyalir ketidakberesan PWI sebagai TPF.

Artikel ini telah dibaca 73 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Prostitusi Anak Bawah Umur Marak Di Kota Langsa

28 Maret 2024 - 00:38 WIB

Seorang Ayah di Aceh Timur Cabuli Anak Kandung Hingga Melahirkan, Kini Mendekam di Sel

21 Maret 2024 - 14:54 WIB

Terdakwa Oknum Anggota KIP Langsa Dituntut 2,5 Tahun Penjara

15 Maret 2024 - 00:12 WIB

Rektor IAIN Langsa Hadiri Peluncuran PMB PTKIN, Ini Jalurnya

20 Januari 2024 - 12:11 WIB

Pemko Langsa Buka Seleksi JPT Sembilan OPD

17 Januari 2024 - 15:36 WIB

Ilustrasi

Asra dan Murtala Dilantik sebagai Pj Bupati Aceh Tamiang dan Aceh Jaya

29 Desember 2023 - 20:47 WIB

Trending di Aceh