Menu

Mode Gelap
Seorang Kakek di Langsa Lecehkan Sembilan Bocah Pekan Ini, Pagelaran Budaya Aceh Terpusat di Kota Langsa Proyek Jalan Alue Gadeng-Alue Punti di Kecamatan Birem Bayeun Mangkrak PPA Langsa Sosialisasi Penanganan KDRT Terdampar di Aceh, 230 Etnis Rohingya Butuh Tempat Penampungan

Tekno · 6 Feb 2017 12:12 WIB ·

Google Doodle Peringati Ulang Tahun ke-92 Pramoedya Ananta Toer Hari Ini


 Google Doodle Peringati Ulang Tahun ke-92 Pramoedya Ananta Toer Hari Ini Perbesar

Wartanusa.id – Ada yang berbeda pada tampilan Google hari ini. Google Doodle, proyek yang menampilkan momen-momen penting atau bersejarah memasang karikatur sastrawan papan atas Indonesia, Pramoedya Ananta Toer . Karikatur tokoh Pramoedya Ananta Toer  ini pun disandingkan dengan gambar mesin tik yang menunjukan kata “Google” pada tombol hurufnya.

Penggunaan tokoh Pramoedya Ananta Toer  oleh Google Doodle pun bukan tanpa alasan yang jelas. Tepat hari ini, Senin 6 Februari 2017 adalah hari ulang tahun ke-92 dari sastrawan sekaligus penyair inspiratif Indonesia tersebut. Digambarkan dengan tampilan sederhana dengan karikatur beraksen warna pastel, penulis buku kontroversial Tetralogi Buru tersebut nampat tersenyum sembari mengenakan kacamata bermodel bulat, yang sama sederhananya.

Dan memang harus diakui, begitulah penampilan sastrawan tersebut semasa hidupnya. Pramoedya Ananta Toer  sendiri wafat pada tahun 2006 lalu karena penyakit diabetes yang diderita. Semasa hidupnya, Pram – begitu ia biasa dipanggil – dikenal dengan karya-karyanya yang tak hanya inspiratif, namun juga tak segan memberikan kritik-kritik sosial serta sindiran politik. Karena itu tak heran, bila pada jamannya, Pram kerap tak sejalan dengan pemerintah.

kompas.com

Tercatat, penulis ini pernah dipenjara ketika masa penjajahan Belanda. Ketika Indonesia sudah merdeka pun, Pramoedya Ananta Toer  masih bersinggungan dengan mantan Presiden Ir. Soekarno. Puncaknya adalah pada masa pemerintahan mantan Presiden Soeharto, yang mana Pram dituding terlibat dengan gerakan G30SPKI dan mendukung partai komunis Indonesia.

Pram pun dipenjara selama 30 tahun di pulau Buru, Maluku. Ia diasingkan dan dilarang keras untuk menulis. Bahkan di dalam penjara ini, Pram tak diberikan akses pada pena serta buku. Namun tetap saja, penulis ini berusaha untuk tetap menulis dan menceritakan buah pikirannya pada para tahanan lain. Hingga akhirnya ia pun mendapat ijin untuk menggunakan alat tulis dari para penjaga tahanan kala itu.

Di pulau tersebut, dari masa 30 tahun pengasingannya, Pram menulis buku Tetralogi Buru  yang berisi 4 cerita pendek : Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca. Hingga saat ini buku tersebut masih banyak dibaca, tak hanya di Indonesia namun juga di dunia internasional.

Artikel ini telah dibaca 28 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

5 Rekomendasi Laptop Asus Kualitas Baik dan Menjadi Favorite Item di Tahun 2021

14 Agustus 2021 - 07:23 WIB

Rekomendasi Laptop Asus Kualitas Baik

Pentingnya Menggunakan Paket Kuota Keluarga

17 Mei 2021 - 05:50 WIB

kuota keluarga xl

Review dan Spesifikasi Rog Phone

22 Desember 2020 - 04:45 WIB

Rekomendasi Aplikasi Streaming Film Terbaik

30 Agustus 2020 - 21:47 WIB

Layanan TELEPATI dari BPN Bener Meriah

7 Juni 2020 - 02:35 WIB

Kelebihan Jika Menggunakan Kartu Three

29 April 2020 - 20:01 WIB

Trending di Lifestyle